Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Motif Penganiayaan terhadap Anggota TNI hingga Tewas di Keerom Papua

Kompas.com - 26/02/2024, 22:34 WIB
Roberthus Yewen,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Keerom melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus pembongkaran yang menyebabkan seorang anggota TNI bernama Serka TW meninggal dunia di Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, Sabtu (24/2/2024).

Kasus ini diduga melibatkan dua orang pelaku berinisial DD dan DS.

Pamtas (satuan tugas pengamanan perbatasan) TNI berhasil menangkap pelaku berinisial DD dan telah menyerahkannya ke Polres Keerom, guna proses hukum lebih lnjut. Sementara itu DS hingga kini masih dalam pengejaran TNI-Polri.

Baca juga: 1 Pelaku Penganiayaan Anggota TNI hingga Meninggal di Keerom Ditangkap, 1 Buron

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku DD, ditemukan motif yang melatarbelakangi kasusnya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Keerom Iptu M Indra Prakoso membeberkan bahwa kasus yang mengakibatkan seorang anggota TNI meninggal dunia ini karena pelaku bersama DS yang kini buron menghentikan mobil yang ditumpangi korban bersama sopirnya yang hendak menuju ke Distrik Senggi.

"Saat kami periksa, korban mengakui perbuatannya, karena pelaku bersama temannya berinisal DS telah menganiaya korban bersama sopirnya, hingga korban meninggal dunia," bebernya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Indra menjelaskan, kasus ini terjadi pada malam hari. Dari hasil pemeriksaan ditemukan bahwa kedua pelaku ini memberhentikan mobil dan meminta uang Rp 500.000.

Baca juga: Anggota TNI di Bali Dikeroyok Saat Lerai Keributan di Kafe, 5 Orang Ditangkap

Namun korban hanya memberikan uang Rp 100.000 sehingga pelaku langsung melakukan kejahatan terhadap korban.

"Melakukan penganiayaan korban dengan cara memukul dan menendang di bagian alat vital (kemaluan) dan sekitar badan korban berulang kali, sehingga membuat korban tak sadarkan diri," jelasnya.

Tak hanya korban yang dianiaya. Indra mengatakan bahwa sopir yang membawa mobil juga dianiaya kedua pelaku yang kemudian kabur.

“Sang sopir yang merasa korban sudah tak merespon langsung membawa korban ke Puskesmas Senggi untuk meminta pertolongan namun saat dicek pihak medis korban sudah dalam kondisi tak bernyawa atau meninggal dunia," ujar Indra.

Baca juga: Cerita Anggota TNI Sertu Suryadi Sukses Ternak Kambing Etawa Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Ia menyatakan, berdasarkan hasil penyidikan yang dilakukan Sat Reskrim Polres Keerom, DD sudah dinaikkan statusnya menjadi tersangka.

"Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka dan diancam dengan pasal 170 ayat 2 ke 3e dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com