KILAS DAERAH

Kilas Daerah Semarang

DBD di Kota Semarang Turun Signifikan, Pemkot Bocorkan Langkah Penanganannya

Kompas.com - 22/02/2024, 16:14 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya menekan jumlah kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

Di bawah kepemimpinan Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, kasus DBD di Kota Semarang mengalami penurunan signifikan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang M Abdul Hakam mengatakan, pihaknya membuat prediksi kasus DBD tingkat Kota Semarang setiap tahun.

“Kami juga punya peta kerentanan dan potensial dampak,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (22/2/2024).

Dinkes Kota Semarang melakukan sejumlah langkah pencegahan dan penanganan penyakit DBD agar tidak semakin meningkat. Terlebih, di musim hujan seperti saat ini.

Baca juga: 56.000 Warga Semarang Bakal Terima Bantuan 10 Kg Beras hingga Juni 2024

Hakam menjelaskan, pihaknya telah mengetahui peta daerah-daerah rentan DBD sebagai acuan untuk melakukan penanganan.

“Itu yang kami perintahkan kepada jajaran di kelurahan dan puskesmas untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) atau pemberantasan jentik nyamuk (PJN). Itu yang efektif sekali," jelasnya.

Dia menyebutkan, jika PSN dan PJN dilakukan dua kali seminggu, pertumbuhan dan jumlah nyamuk tidak akan banyak.

Upaya lainnya adalah 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.

Hakam juga mengatakan, Dinkes Kota Semarang menggandeng Dinas Pendidikan untuk memberdayakan anak-anak sekolah melalui program Siswa Cari Jentik (Si Centik).

Baca juga: Atasi Banjir, Pemkot Semarang Tambah Kapasitas Pompa dan Normalisasi Saluran Air

Dia mengatakan, pihaknya turut menurunkan kader-kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) turun secara intens melakukan PJN dan PSN. 

“Adik-adik di sekolah melakukan program Si Centik yang juga berjalan dengan baik. Peta kerawanan ini mulai kami gerakkan dari tingkat RT hingga RW juga," jelasnya.

Untuk diketahui, kasus DBD di Kota Semarang pada 2022 mencapai 865 kasus dengan angka kematian sebanyak 33 orang. 

Namun, tingkat kasus DBD pada 2023 turun signifikan menjadi 404 kasus. Sementara itu, kasus kematian akibat DBD mengalami penurunan menjadi 16 orang. Pada 2024, terdapat 36 kasus DBD dan tidak ada kasus kematian.

Hakam mengatakan, Dinkes Kota Semarang melakukan antisipasi dari peta kerentanan dan potensial DBD tersebut, khususnya di daerah padat penduduk dan berpotensi.

"Daerah padat, seperti wilayah Tembalang, Banyumanik, Semarang Utara, itu wilayah dengan wilayah rentan kasus," katanya.

Baca juga: Wujudkan Semarang Bebas TBC, Mbak Ita Tekankan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektoral

Dia menyebutkan, terdapat 36 kasus DBD di Kota Semarang hingga 17 Februari 2024. 

"Meski ada kasus, Alhamdulillah tidak ada yang meninggal. Kami berharap semoga tidak ada korban jiwa karena DBD," jelasnya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Vonis Ditunda, Selebgram Adelia Tutupi Wajah Pakai Map Hindari Kamera

Regional
Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga

Regional
TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura

Regional
Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Dendam Ibu Disebut Dukun Santet, Pria di Ciamis Aniaya Tetangga, Satu Tewas

Regional
Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com