Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asyik Berduaan di Hotel, Satpol PP Kebumen Garuk 6 Pasangan Tak Resmi

Kompas.com - 12/02/2024, 07:00 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com – Jelang pemilu 2024, Satpol PP Kebumen bersama TNI-Polri gencar melakukan razia penyakit masyarakat.

Dari operasi ini, petugas mendapati 6 pasangan tidak resmi yang tengah asyik di kamar hotel, salah satunya pasangan remaja.

Razia ini menyisir sejumlah penginapan hotel di wilayah Kota Kebumen. Petugas sempat cekcok dengan para pasangan yang tak resmi ini.

Baca juga: Guru Ngaji di Surabaya Dipolisikan, Diduga Cabuli Anak SD di Masjid

Kabid Gakda dan Perkada Satpol PP Kebumen Juniadi Prasetyo menjelaskan, pelaku sempat cekcok adu mulut dengan petugas lantaran awalnya mereka enggan untuk diperiksa.

Namun petugas tidak kalah cerdik. Alhasil keenam pasangan tidak resmi ini berhasil dibawa ke markas Satpol PP untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

"Kegiatan ini dalam rangka menegakan Perda 4 Tahun 2020 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat," kata Junaidi saat dikonfirmasi pada Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Lapangan Golf Blora Mangkrak, Dipakai Tempat Mesum?


Baca juga: Tak Sengaja Kirim Foto Mesum dengan Perempuan Lain di Grup Whatsapp, Kades di Sumbar Mengundurkan Diri

Juniadi Prasetyo menjelaskan, razia ini barawal dari aduan masyarakat yang resah karena banyaknya penginapan yang disinyalir kerap dijadikan tempat untuk mesum.

Termasuk untuk memberi rasa tentram dan ketertiban masyarakat, jelang Pemilu 2024. Terlebih di hari tenang kampanye.

"Kita bersama dengan TNI dan Polri melaksanakan giat pekat, penyakit masyarakat dalam rangka penegakan Perda, disini ada tiga team melakukan operasi di beberapa hotel, penginapan dan juga rumah kos," ucapnya.

Baca juga: Kronologi Pria Tabrak Satpam di Medan hingga Tewas, Takut Tepergok Mesum di Mobil

Pergaulan bebas remaja

Juniadi menuturkan, keenam pasangan tidak resmi tersebut, akan didata oleh Satpol PP Kebumen dan diberikan pembinaan.

Mereka juga diberikan surat pernyataan, untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi, di kemudian hari.

Ini dilakukan untuk memberikan efek jera, bagi mereka yang melanggar Perda No. 4 Tahun 2020, tentang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Juniadi menegaskan, tujuan operasi pekat ini sekaligus sebagai kesiapsiagaan dan menciptakan kondusifitas pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca juga: Kata Wakapolri soal Dugaan Rektor Unika Disuruh Buat Video Testimoni Apresiasi Kinerja Jokowi

Harapanya pelaksanaan pemilu, bisa berjalan lancar, tanpa adanya ganguan dari penyakit masyarakat.

"Dari operasi tersebut, enam pasangan yang tidak bisa menunjukkan kartu identitas resmi atau KTP. Untuk itu mereka kita bawa ke Mako Satpol PP untuk di-BAP,’’ imbuhnya.

Juniadi menambahkan, rencananya kegiatan ini akan terus digencarkan, terlebih mejelang pemilu nanti.

Kepada masyarakat diimbau agar dapat turut serta medukung terciptanya kondusifitas wilayah dan pemilu damai.

Khusus kepada orang tua diminta untuk betul betul lebih ketat mengawasi pergaulan putra putrinya, jangan sampai terlarut dalam pergaulan bebas.

"Marilah kita sukseskan pemilu tanggal 14 februari, mari masyarakat bersama sama untuk menjaga ketertiban dan ketentraman masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Rumah Kepala Desa di Boyolali Digerebek Polisi, Diduga Dijadikan Lokasi Judi Dadu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com