Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Demak, Ratusan Warga Karanganyar Terjebak di Atap Rumah

Kompas.com - 09/02/2024, 15:19 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Ratusan warga Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak masih terjebak di atap kenteng dan sebagian di rumah. Proses evakuasi terhambat lantaran kekurangan armada perahu dan arus banjir masih deras.

Mereka terjebak di rumah sejak banjir pada Kamis (8/2/2024), dampak jebolnya tanggul sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar.

Baca juga: 7 Desa Masih Terendam Banjir Pantura, 325 Warga Demak Dievakuasi

Para warga yang terjebak banjir bertahan di atap rumah dan tempat-tempat yang memungkinkan aman.

Mereka terisolir lantaran arus banjir cukup deras dan ketinggian air mencapai 2 meter, sehingga para relawan kesulitan untuk mengakses lokasi.

Pantauan lokasi, pukul 12.00 WIB perahu relawan gabungan nampak hilir mudik menjemput para korban yang terjebak banjir.

Suriyah, warga asal Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar mengaku terjebak sejak Kamis (8/2/2024) pukul 16.30 WIB bersama anaknya yang masih berusia 5 tahun.

Suriyah yang tiba di pengungsian sekira pukul 11.00 WIB nampak kelelahan sambil menuntun anaknya, ia mengaku tidur dengan cara menumpuk kursi lantaran tidak bisa ke mana-mana.

Sebanyak 325 warga dari 7 desa di Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah (Jateng) dievakuasi ke posko induk Jembatan Tanggulangin, Posko Terminal Jati dan  Posko Balai Desa Jati, Jumat (9/2/2024).Dok. Timsar Semarang Sebanyak 325 warga dari 7 desa di Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah (Jateng) dievakuasi ke posko induk Jembatan Tanggulangin, Posko Terminal Jati dan Posko Balai Desa Jati, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Banjir Kepung Demak, 8.170 Warga Mengungsi

"Dari kemarin sore, tidur di kursi-kursi yang masih belum ada air, baru dievakuasi," kata Suriyah kepada Kompas.com saat tiba di posko pengungsian jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Jumat (9/2/2024).

Bupati Demak Eisti'anah membenarkan, sampai hari ini ratusan warganya masih terjebak banjir di rumah masing-masing dan di lokasi desa setempat.

Menurutnya, ini terjadi karena saat ketinggian air masih rendah mereka enggan dievakuasi.

"Ratusan nggeh, karena kita kemarin sudah mengedukasi untuk evakuasi dan mereka tidak yakin adannya jebolan baru sehingga menambah jumlah warga yang belum terevakuasi," ungkapnya saat meninjau posko pengungsian jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (9/2/2024) siang.

Kendati demikian, Eisti'anah belum bisa memastikan total warga yang masih terjebak banjir. Sebab, sampai saat ini masih tahap evakuasi. Namun ia memastikan terbanyak di Kecamatan Karanganyar.

"Kecamatan Karanganyar sendiri secara keseluruhan, terinfo tadi saya dihubungi di Desa Undaan Lor dan Undaan Kidul, Kemudian Wonorejo, Desa Ngemplik itu yang memang terdampak," terangnya.

Baca juga: Banjir Bandang dan Rob Meluap, 2 Kecamatan di Sumbawa Tergenang

Eisti'anah menyebutkan, penghambat evakuasi ini terjadi lantaran genangan air cukup dalam dan arus deras. Bahkan para relawan kelelahan.

Eisti'anah tidak menampik, pihaknya kekurangan armada perahu untuk mengevakuasi para korban. Namun saat ini sudah menghubungi Polda Jateng dan kabupaten/kota sekitar untuk membantu mengevakuasi warga.

Pasalnya, dengan medan banjir yang dalam dan aliran cukup deras dibutuhkan perahu karet bermesin untuk bisa menjangkau lokasi.

"Kita tadi sudah menghubungi minta bantuan dari Polres dari Polda, kemudian dari daerah sekitar untuk datangnya perahu karet bermesin. Karena kalau tidak bermesin ini relawan sangat kekurangan," katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com