DEMAK, KOMPAS.com - Ratusan warga Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak masih terjebak di atap kenteng dan sebagian di rumah. Proses evakuasi terhambat lantaran kekurangan armada perahu dan arus banjir masih deras.
Mereka terjebak di rumah sejak banjir pada Kamis (8/2/2024), dampak jebolnya tanggul sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar.
Baca juga: 7 Desa Masih Terendam Banjir Pantura, 325 Warga Demak Dievakuasi
Para warga yang terjebak banjir bertahan di atap rumah dan tempat-tempat yang memungkinkan aman.
Mereka terisolir lantaran arus banjir cukup deras dan ketinggian air mencapai 2 meter, sehingga para relawan kesulitan untuk mengakses lokasi.
Pantauan lokasi, pukul 12.00 WIB perahu relawan gabungan nampak hilir mudik menjemput para korban yang terjebak banjir.
Suriyah, warga asal Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar mengaku terjebak sejak Kamis (8/2/2024) pukul 16.30 WIB bersama anaknya yang masih berusia 5 tahun.
Suriyah yang tiba di pengungsian sekira pukul 11.00 WIB nampak kelelahan sambil menuntun anaknya, ia mengaku tidur dengan cara menumpuk kursi lantaran tidak bisa ke mana-mana.
Baca juga: Banjir Kepung Demak, 8.170 Warga Mengungsi
"Dari kemarin sore, tidur di kursi-kursi yang masih belum ada air, baru dievakuasi," kata Suriyah kepada Kompas.com saat tiba di posko pengungsian jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Jumat (9/2/2024).
Bupati Demak Eisti'anah membenarkan, sampai hari ini ratusan warganya masih terjebak banjir di rumah masing-masing dan di lokasi desa setempat.
Menurutnya, ini terjadi karena saat ketinggian air masih rendah mereka enggan dievakuasi.
"Ratusan nggeh, karena kita kemarin sudah mengedukasi untuk evakuasi dan mereka tidak yakin adannya jebolan baru sehingga menambah jumlah warga yang belum terevakuasi," ungkapnya saat meninjau posko pengungsian jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (9/2/2024) siang.
Kendati demikian, Eisti'anah belum bisa memastikan total warga yang masih terjebak banjir. Sebab, sampai saat ini masih tahap evakuasi. Namun ia memastikan terbanyak di Kecamatan Karanganyar.
"Kecamatan Karanganyar sendiri secara keseluruhan, terinfo tadi saya dihubungi di Desa Undaan Lor dan Undaan Kidul, Kemudian Wonorejo, Desa Ngemplik itu yang memang terdampak," terangnya.
Baca juga: Banjir Bandang dan Rob Meluap, 2 Kecamatan di Sumbawa Tergenang
Eisti'anah menyebutkan, penghambat evakuasi ini terjadi lantaran genangan air cukup dalam dan arus deras. Bahkan para relawan kelelahan.
Eisti'anah tidak menampik, pihaknya kekurangan armada perahu untuk mengevakuasi para korban. Namun saat ini sudah menghubungi Polda Jateng dan kabupaten/kota sekitar untuk membantu mengevakuasi warga.
Pasalnya, dengan medan banjir yang dalam dan aliran cukup deras dibutuhkan perahu karet bermesin untuk bisa menjangkau lokasi.
"Kita tadi sudah menghubungi minta bantuan dari Polres dari Polda, kemudian dari daerah sekitar untuk datangnya perahu karet bermesin. Karena kalau tidak bermesin ini relawan sangat kekurangan," katanya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.