SALATIGA, KOMPAS.com - Dengan tangan terborgol dan memakai penutup kepala, tiga anggota gangster Kali Buket Takkan Mundur (KBTM) hanya bisa menunduk di hadapan Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari.
Kiprah KBTM di area Jalan Lingkar Salatiga (JLS) cukup mencengangkan.
Kelompok ini terlibat dua kali aksi kekerasan jalanan dan tawuran memakai senjata tajam dengan kelompok lain. Semua bermula dari saling tantang di media sosial.
Baca juga: Terlibat Pembacokan di Jalan Lingkar Salatiga, 2 Pelajar Ditangkap Polisi
Pada Jumat (26/1/2024), KBTM janjian tawuran dengan Meksiko, kelompok asal Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Namun karena Meksiko tidak datang memenuhi tantangan tersebut, mereka pun melampiaskan dengan mengadang pengendara yang lewat.
"Ketemu dengan 20 orang, KBTM menyerang dengan senjata tajam, saling serang dan kejar di JLS dekat Jembatan Slumut Kumpulrejo Kecamatan Argomulyo. Ada satu orang yang terluka, nama Diki, dia terjatuh lalu dikeroyok," kata Aryuni, Selasa (6/2/2024) di Pendopo Polres Salatiga.
Diki yang terluka, mendapat perawatan di RSUD Kota Salatiga. Dia awalnya mengaku menjadi korban pembegalan, karena uang dan ponselnya hilang.
"Diki lalu diminta membuat laporan ke polisi, kami dari petugas mengarahkan seperti itu. Namun awalnya dia tidak mau melapor, kami pun curiga," ungkap Aryuni.
Esok harinya, petugas kembali ke RSUD Salatiga untuk menemui Diki untuk pendampingan pelaporan.
"Tapi ternyata dia sudah pulang ke rumah, petugas pun menyambangi rumahnya untuk sekalian meminta keterangan lengkap," paparnya.
Ternyata, setelah ditelisik oleh petugas, Diki bukan korban begal. Melainkan pelaku tawuran.
"Jadi kasus ini terbongkar karena pengakuan palsu. Selain keterangan tersebut, petugas juga mendapat rekaman CCTV, yang menguatkan adanya tawuran," kata Aryuni.
Anggota Satreskrim Polres Salatiga pun melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasilnya, tiga anggota KBTM berhasil diringkus dan senjata tajam berbagai jenis serta ukuran diamankan.
Anggota KBTM yang berhasil ditangkap adalah RS alias Cendol (19), DD (20), dan WS (23), semuanya warga Tengaran Kabupaten Semarang.
"Untuk pelaku yang lain, masih dalam pengejaran anggota," jelas Aryuni.
Baca juga: Polisi Tangkap 25 Anggota Gangster Bersenjata Celurit di Tuban