Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Siswa SD Penasaran Jadi KPPS dan Mendaftar Panitia Pemilu di Sekolah

Kompas.com - 05/02/2024, 10:48 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Masa pemilu tak hanya menarik untuk orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak di SDIT Nurul Islam Tengaran, Kabupaten Semarang.

Untuk memilih ketua Tim Penegak Disiplin Sekolah (TPDS) dan Tim Dokter Kecil Sekolah (TDKS), sekolah membuat konsep layaknya pemilu Capres, DPR, dan DPRD.

Salah satu siswa yang berpartisipasi adalah Fadila Husain, siswa kelas VI. 

Fadila mengaku dirinya penasaran dengan pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang ramai di media sosial.

Baca juga: Memerlukan Waktu, KPU DKI Pastikan Penuhi Pencairan Uang Transportasi Anggota KPPS

 

"Penasaran, karena banyak yang ngomongin soal KPPS, akhirnya saat di sekolah ada pemilu, mendaftar jadi KPPS," ujarnya, Senin (5/2/2024).

"Saya di bagian jaga tinta, jadi setelah ada yang mencoblos, harus mencelupkan jarinya ke tinta, tanda sudah mencoblos," sambung dia.

Saat berpartisipasi menjadi KPPS di sekolah ini, Fadila mengaku cukup kelelahan.

"Lumayan capek juga, tapi tidak masalah. Paling penting bisa ikut belajar demokrasi, proses pemilu. Tapi sepertinya kalau jadi KPPS sungguhan saya tidak mau," ujarnya sembari tertawa.

Sementara Hilmy Naufal Kanz, juga senang menjadi penyelenggara pemilu di sekolahnya.

"Setidaknya menjadi tahu alur pemilu. Apalagi teman-teman yang maju menjadi kandidat juga kampanye dan menyampaikan programnya," terang siswa kelas VI tersebut.

Kepala Sekolah SDIT Nurul Islam Tengaran Siti Rofiah mengatakan, seluruh siswa antusias dengan pemilu ini.

"Kita bikin konsep menyerupai yang sebenarnya, mulai dari penjaringan calon, bentuk tim pemenangan, kampanye dengan memasang MMT, presentasi, hingga pencoblosan," jelasnya.

"Tata letak di tempat pemungutan suara juga sama, mulai dari pendaftaran, mengambil kertas suara, mencoblos, memasukkan ke kotak suara, hingga mencelupkan jari di tinta," kata Siti.

Baca juga: Sivitas Akademika UMS Serukan Petisi, Nilai Demokrasi Dinilai Merosot Jelang Pemilu

Dijelaskan, ada 303 siswa yang terlibat dalam pemilu ini. Bahkan guru dan karyawan juga memiliki hak suara, sehingga total ada 367 suara dalam pemilu di SDIT Nurul Islam.

Siti mengungkapkan, pemilu ini diselenggarakan dengan konsep langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

"Tidak ada paksaan atau tekanan, semua memilih bebas sesuai visi misi yang telah disampaikan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com