Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terdampak El Nino, Panen Padi di Demak Melimpah Januari Ini

Kompas.com - 25/01/2024, 15:48 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Padi yang ditanam di 2.914 hektar sawah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah panen Januari ini.

Panen bulan ini sebagian merupakan hasil tanam padi pertama atau MT1 di seluruh wilayah Kabupaten Demak.

Pada periode Desember 2023, data Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan Pangan) Kabupaten Demak mencatat panen gabah seluas 1.275 hektare.

Baca juga: Erupsi Marapi Bikin Gagal Panen, Petani Tanah Datar Bakal Terima BLT

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holikultura Dinpertan Pangan Demak, Hery Wuryanta mengatakan, panen Januari tersebar di Kecamatan Karanganyar, Dempet, Guntur dan Kecamatan Bonang.

"Prediksi saya sekitar ada 2.914 hektare di bulan Januari ini, tersebar di beberapa kecamatan. Ini yang paling banyak (ada di) paling timur di Karanganyar," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (25/1/2024).

Menurut Hery, dari hasil ubinan atau uji sampel di lapangan, hasil gabah di Demak mencapai 7,8 ton per hektar. Sedangkan untuk gabah ketan sentuh 9,2 ton per hektar.

"Ubinan kemarin di Dempet itu 7,1-7,8 ton per hektare, ini yang biasa. Kalau yang ketan itu malah lebih tinggi lagi, 8,5-9,2 ton itu ubinan," beber dia.

"Tapi (panen) 7,1-7,8 itu lumayan nggeh, termasuk sudah di atas rata-rata," imbuhnya.

Kata dia, padi hasil produksi MT1 di Kabupaten Demak Jawa Tengah memiliki kualitas terbaik dibandingkan dengan MT2.

"Karena kan ada sela setelah palawija, kemudian padi itu tanah menjadi subur kembali. Jadi produksinya lebih tinggi kalau dibandingkan dengan MT2," ungkap Hery.

Sempat terdampak El Nino

Menurut Hery, El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang sempat menghambat jadwal MT1 di Kabupaten Demak.

Kendati demikian, hasil produksi padi di Kabupaten Demak dinilai masih cukup bagus, mengingat Demak menjadi wilayah hilir dari sungai-sungai besar di Jawa Tengah.

"Meskipun el nino tapi masih ada airnya, jadi kalau dulu la nina kan kalau banjir wajar, ini el nino tapi nyatanya masih ada yang kena-kena banjir," katanya lagi.

Baca juga: Erupsi Marapi Bikin Gagal Panen, Petani Tanah Datar Bakal Terima BLT

Di tidak menampik, beberapa kecamatan di Kabupaten Demak sampai hari ini masih belum panen padi.

Penyebabnya, saat terjadi kekeringan panjang akhir 2023 Waduk Kedung Ombo ada perbaikan saluran dan irigasi digilir.

"Kalau yang belum ada itu daerah selatan, Mranggen, Karangawen, kemudian Mijen, Wedung itu kan karena akhir dari sistem kedung ombo itu yang belum," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com