PADANG, KOMPAS.com - Sebanyak 960 hektar lahan pertanian dan perkebunan milik warga Tanah Datar, Sumatera Barat, gagal panen akibat terdampak erupsi Gunung Marapi.
Lahan yang ditanami padi, jagung, dan sayuran itu tidak bisa dipanen akibat membusuk terkena abu vulkanik yang disemburkan Marapi sejak 3 Desember 2023.
Baca juga: 112 Pengungsi Gunung Marapi di Tanah Datar Kembali ke Rumah
"Data terbaru, ada 960 hektar lahan pertanian dan perkebunan warga yang gagal panen. Ada sekitar 3.000 petani yang terdampak," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra yang dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).
Baca juga: Bertambah, Ini Daftar Lengkap Korban Jiwa Letusan Gunung Marapi
Eka mengatakan, lahan yang terdampak itu berada di sekitar Gunung Marapi yang terletak di tiga kecamatan, yaitu Pariangan, X Koto, dan Batipuh.
"Yang terdampak parah itu ada di tiga kecamatan ya. Itu yang terdekat dengan Marapi," kata Eka.
Menurut Eka, petani merugi akibat gagal panen itu. Namun, jumlah kerugian yang dialami warga belum bisa ditaksir.
Eka menyebutkan, dengan terus meningkatnya aktivitas Marapi, banyak warga meninggalkan lahannya.
"Selain karena gagal panen, warga tentu lebih mengutamakan keselamatannya sehingga lahannya tidak lagi diolah," kata Eka.
Seperti diketahui, Gunung Marapi mengalami erupsi pada 3 Desember 2023 yang mengakibatkan 24 warga meninggal dunia.
Marapi yang awalnya berstatus waspada naik level menjadi siaga pada 9 Januari 2024 karena peningkatan aktivitas.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan warga agar menjauh dalam radius 4,5 kilometer dari kawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.