Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sibuknya" Kota Salatiga, Jokowi Pergi, Ganjar Datang

Kompas.com - 24/01/2024, 05:18 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Dalam dua hari ini, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng) terasa "sibuk". Kota kecil dengan empat kecamatan ini kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. 

Presiden Jokowi tiba di Kota Salatiga pada Senin (22/1/2024). Presiden Jokowi melakukan sejumlah kegiatan di Salatiga. Di antaranya penyaluran bantuan pangan 2024 dan mengunjungi RSUD Salatiga.

Jokowi kemudian berkunjung ke Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Setelah itu, Jokowi kembali ke Salatiga. Jokowi menginap di kota yang berada di kaki Gunung Merbabu tersebut.

 

Baca juga: Bahagianya Warga Semarang Dapat Sembako dari Presiden Jokowi meski Harus Berebut

Jokowi meninggalkan Salatiga pada Selasa (23/1/2024) pagi dengan diiringi hujan untuk melanjutkan perjalanan ke Grobogan dan Blora.

Tak lama setelah Jokowi meninggalkan Salatiga, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo datang. Ganjar menggelar pertemuan dengan jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan, partai koalisi, caleg, dan relawan di gedung Korpri.

 

Menurutnya Kota Salatiga merupakan kota yang sangat plural. Kota dengan banyak suku, agama, etnis dan ras.

"Salatiga dapat memberikan contoh yang baik kepada daerah lain salah satunya kedatangan presiden mereka menyambut dengan baik. Masyarakat menyambut dengan baik. Tidak dengan kebencian, marah-marah dan lainnya. Menurut saya itu cara yang cukup elegan,” jelas Ganjar.

Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan dirinya tidak pernah merasa dibuntuti maupun membuntuti siapapun, Selasa (23/1/2024).KOMPAS.com/Syakirun Ni'am Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan dirinya tidak pernah merasa dibuntuti maupun membuntuti siapapun, Selasa (23/1/2024).

Ganjar pun menegaskan tak membututi siapa pun saat berkunjung di daerah. Dia juga tak merasa dibuntuti. 

"Saya enggak buntuti siapa-siapa. Dan saya tidak merasa dibuntuti," tuturnya.

Setelah bertemu pendukungnya, Ganjar kemudian makan siang di Joglo Rini bersama pengurus partai dan simpatisan.

Tak hanya itu, anak Ganjar, Muhammad Zinedine Alam Ganjar juga berkunjung ke Salatiga. Di D'Tower Cafe, Alam bertemu dengan para pemuda dan mengadakan diskusi. 

Pengamat Politik Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga R.E.S Fobia mengatakan, kunjungan kedua tokoh dalam waktu bersamaan tersebut menunjukkan Salatiga secara politik sangat seksi.

Baca juga: Soal Jokowi Bagi-bagi Beras, Ganjar: Tidak Apa -apa, asal Tidak Dipolitisir

"Jadi memang simbol dan kekuatan Salatiga itu sangat menarik dikaji, secara politik dan historis," jelasnya, Selasa (23/1/2024).

Dosen yang akrab dipanggil Res ini menyatakan, Salatiga adalah kota tertua di Jawa. Selain itu, Salatiga berada di antara wilayah segitiga yakni Solo, Semarang, dan Yogyakarta.

Menurut Res, Pemilu 2024 bisa dikatakan sebagai proses demokrasi yang paling rumit. Dia berharap pemilu berlangsung damai.

"Salatiga yang berada di Jawa Tengah memang sering disebut sebagai kandang banteng, tapi ini juga benteng pancasila. Jadi yang kita tunggu bukan di pertarungannya, tapi persatuannya. Demokrasi yang damai, rukun, mengutamakan persaudaraan," kata Res.

Menurut Res, meski Ganjar-Jokowi tak bertemu secara fisik di Salatiga, harus dimaknai mereka pernah 'satu rumah' meski saat ini berbeda jalur.

"Kita tak akan pernah tahu bagaimana hasil pemilu ini nanti, tapi terpenting adalah perdamaian," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Regional
Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Regional
Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com