Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Sepakat dengan Ganjar, Mahfud Akan Mundur sebagai Menteri pada Saat yang Tepat

Kompas.com - 23/01/2024, 20:56 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD mengaku akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) di saat yang tepat. 

Hal itu disampaikan dalam agenda kampanyenya di Kota Semarang yang bertajuk "Tabrak Prof" pada Selasa (23/1/2024).

Dia mengatakan telah membuat kesepakatan dengan pasangannya capres Ganjar Pranowo untuk mundur dari jabatannya sebagai menteri.

Baca juga: Relawan Ganjar-Mahfud di Lombok Timur Gelar Event Begasap, Keseruan Berburu Ikan di Sawah

"Apa yang disampaikan Pak Ganjar ke publik adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal. Bahwa saya, pada saatnya yang tepat nanti, pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik," ungkap Mahfud saat ditanya warga.

Oleh karena itu, pada saat penutupan debat, Mahfud menyampaikan terima kasih pada Presiden Jokowi yang telah mengangkatnya sebagai menteri 4,5 tahun lalu.

Mahfud percaya Jokowi memiliki niat baik kepada rakyat saat mengangkat dirinya sebagai Menkopolhukam. Sehingga Mahfud membantu pemerintahan Jokowi sampai sekarang.

Begitu pula saat dirinya memutuskan berjuang bersama Ganjar. Dia yakin Ganjar adalah capres yang pro-rakyat.

"Jadi saya sudah memberi isyarat itu, tapi kenapa ini (mundur) tidak dilakukan sekarang? Karena begini, menurut aturan itu tidak dilarang. Dulu yang tidak dilarang (menjadi peserta pemilu) itu ya menteri pejabat pusatlah. Tapi menjelang pilpres kemarin ditambah lagi aturannya bahwa wali kota pun tidak harus mundur. Aturannya ditambah, padahal itu aturan lama yang menyebut menteri dan pejabat-pejabat lain," jelas Mahfud.

Tak kalah penting, Mahfud ingin memberikan contoh bila dirinya yang menjadi cawapres masih merangkap menteri tidak menggunakan kedudukannya untuk memanfaatkan fasilitas negara.

"Ini sudah tiga bulan saya lakukan saya tidak pernah menggunakan faslitas negara. Saya masih berkantor di Polhukam secara rutin. Semua surat masuk pasti selesai tidak sampai seminggu," tegasnya.

Meskipun maju sebagai cawapres, dia meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak menjemputnya atau melayaninya saat berkampanye.

Menurutnya, peserta pemilu hanya perlu meminta pengamanan saja pada polri.

"Saya tidak mau menggunakan jabatan saya untuk menggunakan fasilitas pemerintahan, maksud saya ini agar ditiru oleh yang lain, kalau menjadi capres atau cawapres jangan mau dijemput pejabat pemda jangan mau diantar atau didampaingi" tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com