Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guci Kuno Diduga Peninggalan Abad IX Masehi Ditemukan di Klaten

Kompas.com - 18/01/2024, 08:22 WIB
Labib Zamani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


KLATEN, KOMPAS.com - Guci kuno diduga peninggalan pada masa pemerintahan dinasti Tang sekitar abad IX Masehi kembali ditemukan di Klaten, Jawa Tengah.

Guci ditemukan pada kedalaman 40 cm dari permukaan tanah dalam keadaan utuh dengan posisi berdiri (mulut guci berada di atas) dan bagian dalam penuh dengan tanah liat kering.

Pegiat Sejarah dan Budaya Klaten Hari Wahyudi menjelaskan guci itu ditemukan seorang warga yang sedang membuat adonan bahan pembuatan batu bata merah.

"Jadi saat menggali tanah buat adonan pembuatan bata merah pada kedalaman sekitar 40 cm itu ditemukan guci. Gucinya kecil," kata Hari di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Fragmen Keramik Diduga Peninggalan Dinasti Tang Ditemukan di Lahan Pembuatan Bata Merah di Klaten

Guci itu memiliki tinggi 9 cm, diameter tengah 12 cm, diameter mulut guci dan pantat guci sama 8 cm.

Hari memperkirakan guci yang ditemukan itu dahulunya digunakan para leluhur untuk menyimpan alkohol atau arak.

"Guci itu kemungkinan untuk menyimpan air keras (alkohol atau arak sejenisnya) untuk minuman para leluhur kita pada zaman dulu. Jadi sebagai obat kuat," terang dia.

Baca juga: Nasib Arca Dewi Durga Mbah Kopek di Demak, Tanpa Pengakuan di Tengah Pemakaman


Baca juga: Hancur Menjadi Puing-puing, Ini Lokasi Penemuan Kapal Selam Titan

Temuan benda kuno obyek diduga cagar budaya tersebut sementara disimpan di salah satu rumah milik warga Kropakan, Klaten.

Rumah tersebut memang difungsikan untuk menyimpan benda kuno sesuai dengan petunjuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Lebih jauh, Hari menyampaikan di lokasi temuan guci juga ditemukan dua batu umpak dari batu andesit monolit dengan kondisi sudah pecah.

"Meskipun pecah batu itu masih menyisakan lubang cerukan khas umpak bangunan," terang Hari.

Baca juga: Spesifikasi Kapal Selam Titan, Kendaraan Tur Bangkai Titanic yang Dilaporkan Hilang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Pesan Pj Bupati Flores Timur di Akhir Masa Jabatan, Minta ASN Jaga Loyalitas

Regional
Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Simpang Joglo Solo Ditutup Total mulai 21 Mei 2024, Catat Pengalihan Arusnya

Regional
Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Bukannya Takut, Awak Bus Ini Malah Senang Saat Dirazia

Regional
Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Di Seminar Womenpreneur, CEO Buttonscarves Blak-blakan Ungkap Latar Belakangnya

Regional
Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta 'Uang Jalan'

Preman Pemalak Pedagang Duku di Lampung Ditangkap, Modusnya Adang Mobil Korban dan Minta "Uang Jalan"

Regional
Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Sederet Program Gratis sejak Lahir hingga Meninggal Dunia dari Pemkot Tangerang

Regional
Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Pemdes Banjarwangunan Temukan 25 Nama yang Sama dengan Buron Pembunuh Vina Eki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com