Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abrasi 1 Km di Sungai Kampar, 20 Rumah Roboh

Kompas.com - 17/01/2024, 07:46 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Antara

PEKANBARU, KOMPAS.com - Aliran Sungai Kampar di kawasan Desa Gobah, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau mengalami abrasi sepanjang satu kilometer.

Lebar daratan yang tergerus abrasi mencapai 12-20 meter, hingga mengakibatkan setidaknya 20 rumah di tepian sungai roboh.

"Selain rumah warga, abrasi Sungai Kampar juga mengakibatkan jalan lingkungan ambles 800 meter lebih," kata Penjabat (Pj) Bupati Kampar Hambali di Kampar, Selasa (16/1/2024) kemarin.

Menurut Hambali, dinas terkait perlu segera melakukan pembenahan agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak lagi.

Baca juga: Sungai Kampar Meluap, Rumah Warga Kebanjiran

Pembenahan termasuk memperbaiki jembatan gantung penyeberangan yang kini dalam kondisi mengkhawatirkan. Jembatan gantung tersebut ikut terimbas abrasi Sungai Kampar.

"Jika tidak diperbaiki dengan segera akan menyebabkan jembatan itu bisa ambruk, sehingga kendaraan masyarakat melintas jembatan di Desa Gobah dan sekitarnya juga bakal terganggu."

"Karena itu setelah diperbaiki masyarakat setempat perlu merawat dan menjaga jembatan ini dengan baik," kata Hambali lagi.

Penjabat Kepala Desa Gobah Jupri berharap Pemkab Kampar segera membangun turap untuk menahan abrasi di Sungai Kampar.

Dia juga berharap ada upaya untuk menyelamatkan jembatan yang hampir roboh itu, serta membangun rumah warga yang terdampak abrasi.

Ia juga meminta Pemkab Kampar untuk segera menghentikan kegiatan penambangan bahan galian C yang diindikasikan ilegal, karena jaraknya kurang dua kilometer dari permukiman penduduk.

Baca juga: Sungai Kampar Meluap, 375 Unit Rumah Warga Terendam Banjir

Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III Rullyanto mengatakan, pihaknya akan mengusahakan tanggap darurat turap/bronjong sesuai anggaran yang tersedia.

"Jika anggaran tidak mencukupi, maka akan diusulkan kembali ke Kementerian PU pusat namun untuk saat ini kami akan mengusahakan tanggap darurat turap."

"Dan juga kami akan laporkan kepada Kementerian PU agar mendapat dukungan anggaran," kata dia.

Kadis PUPR Kabupaten Kampar Afdal mengatakan, saat ini dilaksanakan pekerjaan untuk penyelamatan sementara terhadap jembatan, dengan membenahi tebing dan daerah sekitar penahan jembatan sebelum ada perbaikan permanen.

"Untuk penyelamatan jembatan ini menggunakan dana tanggap darurat dan untuk perbaikan permanen akan digunakan dari dana APBD Kabupaten Kampar. Jembatan masih bisa dilewati, namun dengan sistem antre," kata dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com