Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lisa Rumbewas Meninggal Dunia akibat Penyakit Epilepsi

Kompas.com - 15/01/2024, 14:20 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

 

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kabar duka menyelimuti dunia olahraga Indonesia setelah mantan atlet angkat besi Lisa Rumbewas, meninggal dunia di RSUD Jayapura, Papua, Minggu (14/1/2024) dni hari.

Aldamida Korwa, ibunda dari atlet yang meraih tiga medali olimpiade tersebut, menjelaskan bahwa anaknya meninggal dunia karena sakit epilepsi yang telah diderita Lisa sejak bayi.

"Dia meninggal karena sakit epilepsi dan memang dia sakit ini (epilepsi) sudah sejak masih berusia 3 bulan," ungkap Aldamida, di Jayapura, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Pria Mabuk Lakukan Pembakaran di 7 TKP dalam Waktu 4 Jam di Jayapura

Menurut dia, pada Sabtu (13/1/2024) malam, Lisa sempat terjatuh dari tempat tidur dan tidak sadarkan diri.

"Kemaren malam (13/1/2024) saya dengar ada bunyi di kamar dan saat saya masuk dapati dia sudah jatuh dari tempat tidur dan kami langsung membawanya ke rumah sakit," ungkap Aldamida.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Pembakaran Sejumlah Bangunan di Jayapura

Aldamida mengisahkan, sang anak yang mengidap epilepsi tetap semangat berlatih angkat besi yang ia kenalkan sejak kecil.

Bahkan pernah saat Olimpiade Athena, Lisa sempat anfal atau jatuh tidak sadarkan diri sebelum pertandingan berlangsung.

"Saat itu kami sangat panik, namun karena seizin Tuhan dia bisa kembali sadar dan berhasil mendapat medali perak saat itu," tuturnya.

Lisa Rumbewas meninggal pada usia 43 Tahun dan berstatus ASN di Dinas Pendidikan Provinsi Papua setelah pensiun sebagai atlet pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com