Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Galian Tanah di Sukabumi yang Menewaskan 3 Balita, Berada di Lahan Peternakan Ayam

Kompas.com - 13/01/2024, 09:44 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Tiga anak ditemukan meninggal dunia di galian tanah di Kampung Warungwaru, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (11/1/2024).

Para korban adalah dua anak laki-laki berinisial S (4 tahun) dan H (5) serta satu anak perempuan berinisial MH (4).

Diduga ketiga korban yang masih berkerabat tersebut terpeleset saat bermain.

Lokasi galian tanah tersebut berada di dalam lahan peternakan ayam yang ada di desa tersebut selama puluhan tahun.

Baca juga: Tragedi di Galian Tanah Sukabumi, 3 Balita Tewas Saat Bermain

Di dalam kompleks tersebut terdapat pengerjaan rencana proyek pertambangan galian pasi5. Terdapat galian tanah aliran selokan yang disebut digali pada Rabu (10/1/2024) sore.

Namun pengerjaannya belum selesai hingga akhirnya terairi air karena turun hujan.

"Semenjak awal tidak ada galian. Namun karena hujan sehingga banjir, akhirnya digali mau dibetulkan," kata Kepala Desa Neglasari Iyan Sopiyan kepada awak media di Mapolsek Nyalindung, Kamis malam.

Ia mengatakan ketiga korban diduga masuk ke dalam peternakan untuk bermain. Mereka bisa masuk karena pintu gerbangnya terbuka dan tidak dikunci.

Menurut Iyan, saat kejadian, keluarga korban mencari ketiga korban di lokasi lahan peternakan ayam dan menemukan mereka dalam kondisi tenggelam di kubangan.

Baca juga: 3 Balita yang Tewas di Kubangan di Sukabumi Ternyata Bersaudara

Polisi memasang garis polisi di lokasi ditemukannya 3 balita di kubangan di lahan peternakan ayam di Kampung Warungwaru, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (11/1/2024).KOMPAS.COM/BUDIYANTO Polisi memasang garis polisi di lokasi ditemukannya 3 balita di kubangan di lahan peternakan ayam di Kampung Warungwaru, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (11/1/2024).
Namun karena kesulitan mengangkat korban, akhirnya dia berteriak minta tolong hingga terdengar keluarga lainnya dan para tetangga.

"Ibunya itu tidak bisa menolong yang lainnya, karena kubangannya dalam sekitar 1,5 meter. Akhirnya keluarga dan tetangga berdatangan ke lokasi untuk mengangkat anak-anak," tutur Iyan.

"Ketiga anak akhirnya berhasil diangkat dan di evakuasi ke Puskesmas Cijangkar Nyalindung dan RSUD Syamsudin. Ketiganya meninggal dunia," sambung dia.

Kepala Polsek Nyalindung AKP Joko Susanto mengatakan, pihak kepolisian mendapatkan laporan sekitar pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Nenek di Sukabumi Histeris Temukan 2 Cucunya Tewas di Kubangan, 1 Korban Sudah Mengambang

Joko menuturkan, kubangan tempat lokasi ditemukannya ketiga jenazah korban, sedalam 1 meter. Ia menduga para korban terpeleset saat bermain.

"Jadi pas persisnya ketiga terpeleset atau apa, tidak ada yang tahu, Saat ditemukan itu ada yang sudah keadaan meninggal kondisi mengambang di air dan dua berada dalam air," kata Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto.

Polisi kemudian memasang garis polisi di lokasi tersebut dan melarang kegiatan apa pun sampai penyelidikan selesai.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Budiyanto | Editor: Glori K. Wadrianto, David Oliver Purba), Tribun Jabar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Palsukan Merek Celana Jeans, Warga Pekalongan Terancam 1 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta

Palsukan Merek Celana Jeans, Warga Pekalongan Terancam 1 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta

Regional
Duduk Perkara Pria di Jambi Jadi Tersangka Usai Bunuh Begal, Bela Sang Adik yang Dipukuli, Kini Dibebaskan

Duduk Perkara Pria di Jambi Jadi Tersangka Usai Bunuh Begal, Bela Sang Adik yang Dipukuli, Kini Dibebaskan

Regional
758 Atlet Jateng dari 60 Cabor Bertanding di PON Aceh-Sumut, Targetkan Peringkat Tiga Besar

758 Atlet Jateng dari 60 Cabor Bertanding di PON Aceh-Sumut, Targetkan Peringkat Tiga Besar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

Regional
[POPULER REGIONAL] Mengungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana | Pembunuh Vina Buron sejak 2016

[POPULER REGIONAL] Mengungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana | Pembunuh Vina Buron sejak 2016

Regional
Tabrak Truk Parkir, Sopir dan Kernet Tewas di Tol Pejagan-Pemalang

Tabrak Truk Parkir, Sopir dan Kernet Tewas di Tol Pejagan-Pemalang

Regional
BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

Regional
Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Regional
Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com