SEMARANG, KOMPAS.com - Dalam pemeriksaan tempat kejadian ledakan di SPBU Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, polisi mendapati semua mesin pompa pengisian BBM atau dispenser yang berjumlah tujuh unit mengalami kerusakan.
Kasubid Fiskom Labfor Polda Jateng AKBP Setiawan siang ini melakukan pemeriksaan dan mengambil beberapa sampel barang bukti untuk dilakukan uji laboratorium forensik.
Menurutnya kerusakan pada mesin pompa BBM atau dispenser itu terjadi secara beruntun, bersamaan dengan terjadinya ledakan.
Baca juga: Buntut Ledakan di SPBU Undip, Polisi Lakukan Pemeriksaan Laboratorium Forensik
"Kerusakannya, karena itu proses ledakan yang berurutan, jadi prinsip tekanannya berlaku, kerusakannya continue dimulai dari dispenser 1, menjalar ke dispenser lainnya. Dispenser keseluruhan ada 7, jadi kerusakannya 7 mesin pompa ada di panel listrik," ungkap Setiawan pada awak media, Kamis (11/1/2024).
Untuk diketahui, terjadi ledakan beruntun di mesin pengisian BBM tau dispenser pada pukul 12.00 WIB, Rabu (10/1/2024).
Sejumlah pembeli BBM berlari menyelamatkan diri sedangkan petugas SPBU bergegas memadamkan dengan APAR.
Polisi telah membawa dua set kabel untuk diuji di laboratorium forensik. Upaya ini dilakukan untuk menyelidiki penyebab pasti ledakan tersebut.
"Kabel yang kami bawa dua set, antara lain kabel instalasi di jalur dispenser dan kabel instalasi pmbanding yang ada di ruang panel, untuk pengecekan kami punya metode tertentu nanti akan kami sampaikan," lanjutnya.
Baca juga: Ledakan di SPBU Undip Semarang: Seorang Pegawai Terluka, Penyebab Masih Diselidiki
Sebelumnya Senior Supervisor Communication and Relationship Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Mariathia Mulia Asri membenarkan adanya ada korsleting.
"Saat kejadian siang, ada listrik yg bermasalah, hari ada uap dari bensin ketemu dengan panas, sehingga korsleting. Uap itu yang menjadikan flashfire dan ledakan," kata Maria Rabu (10/1/2024).
Kendati demikian, pihaknya masih mencari pemicu korsleting mengingat genset dalam keadaan mati.
"Itu yg akan kita cari dimana titik korsletingnya, karena kondisi genset mati. Awal api di depan, ada di mesin pompa 1, 3, 5 itu yang ledakan sekitar situ, produk pertalite," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.