LUBUK BASUNG, KOMPAS.com - Sudah ada tiga titik evakuasi sebagai langkah antisipasi terhadap potensi erupsi Gunung Marapi yang statusnya telah dinaikkan dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) sejak 9 Januari 2024.
"Kami siapkan tiga titik evakuasi bagi masyarakat yang berada di zona merah radius 4,5 kilometer dari puncak Marapi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi."
Demikian penjelasan Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl di Nagari Batu Palano, Kabupaten Agam, Rabu (10/2/2024) kemarin.
Baca juga: Status Gunung Marapi di Sumbar Naik Jadi Level III, Warga Diimbau Menjauh
Rayen menyebut, tiga titik evakuasi itu masing-masing berada di Nagari (Desa) Padang Laweh, Sungai Pua, dan Ampek Angkek yang memiliki jarak yang tergolong jauh dan relatif aman.
Selain itu, juga disediakan lokasi penampungan di dua nagari, yakni Nagari Sungai Pua dan Nagari Koto Tinggi, Kabupaten Agam. Lokasi penampungan ini dengan memanfaatkan sekolah-sekolah.
"Kami juga mendirikan posko lapangan yakni di Sungai Pua dan Batang Lasi. Di posko ini ditempatkan personel dengan melibatkan semua unsur," kata Rayen.
Rayen memperkirakan ancaman letusan Gunung Marapi akan berdampak terhadap 12.000 warga di enam nagari di sekitar gunung tersebut.
Baca juga: Polda Sumbar Hentikan Penyelidikan Dugaan Tindak Pidana Erupsi Gunung Marapi
Warga terdekat berada dengan jarak 4,1 kilometer di Limo Kampuang dan 4,3 kilometer di Bukit Batabuah.
"Bencana yang perlu diantisipasi dari letusan Gunung Marapi adalah lontaran lava pijar juga banjir lahar dingin."
"Dari kontur pegunungannya, ada cekungan di dua titik, yakni di Limo Kampuang dan Bukit Batapua yang berpotensi memicu banjir lahar dingin," ujar Rayen.
Selain di Agam, lahar dingin juga berpotensi melanda sejumlah daerah di Tanah Datar mengikuti jalur cekungan membentuk sungai.
Baca juga: Pendakian Pertama dan Terakhir Ife, Sang Atlet Pencak Silat di Gunung Marapi
Sementara itu, Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Marapi, Kristianto mengatakan sebagai tindakan antisipasi, warga diharapkan tidak berada pada radius 4,5 kilometer dari kawah karena material vulkanik berukuran batu dan kerikil bisa mencapai radius tersebut.
Selain itu, jika terjadi erupsi mengakibatkan hujan abu, sehingga masyarakat harus melindungi pernafasan dengan masker agar tidak terpapar ISPA serta melindungi mata dan kulit.
"Penting juga untuk melindungi sumber air bersih," kata Kristianto.
Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi mengaku siap berkoordinasi dengan semua pihak untuk mengantisipasi dampak bencana jika erupsi Marapi terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.