Saat Gibran Main Futsal Bareng Gus Pakai Sarung dan Kaus "Samsul" di Cirebon

CIREBON, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, main futsal bareng gus di daerah Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024).

Gibran mengenakan kaus bernama punggung "Samsul", sebuah kata yang kerap dikaitkan dengan kependekan dari asam sulfat.

Usai menemui Habib Tohir dan sejumlah perajin batik di Trusmi, Gibran menemui sejumlah gus dan ning di Tuparev.

Baca juga: Gibran Minta Doa ke Habib Thohir bin Yahya Saat Berkunjung ke Cirebon

Gus dan ning adalah sebutan bagi anak kiai laki-laki dan perempuan. Mereka datang dari sejumlah perwakilan pondok pesantren di pulau Jawa.

Putra pertama Presiden Joko Widodo ini menemui mereka untuk bermain futsal.

Uniknya, Gibran memainkan olahraga ini menggunakan sarung seperti yang biasa dilakukan para santri bermain bola di lingkungan pondok pesantren.

Yang menjadi sorotan, Gibran mengenakan kostum bernama punggung "Samsul". 

Namun, ledekan yang disematkan kepada Gibran akibat salah ucap beberapa waktu lalu justru dibuat oleh para gus sebagai candaan.

Mereka bahkan meneriakkan kata "Samsul" sejak awal, pertengahan, hingga akhir permainan futsal.

Terlebih, saat Gibran berhasil membobol gawang lawan berkostum merah marun sebanyak dua kali.

Usai bermain futsal, Gibran mengucapkan terima kasih kepada para gus yang telah mengajaknya berolahraga dengan cara yang unik. Dia merasa terhibur dan sangat sehat.

Baca juga: Debat Ketiga Capres, Purnawirawan Polri Beri Masukan soal Keamanan kepada TKN Prabowo-Gibran

"Terima kasih sekali sudah berkenan meluangkan waktu untuk berkenan bermain futsal. Luar biasa sekali karena sudah dua bulan saya tidak olahraga," kata Gibran usai permainan.

Gibran menyebutkan, dirinya cukup merasa terhibur di tengah rasa lelah dengan agenda kampanye politik yang saat ini terus dia ikuti.

"Ini refreshing sekali, di tengah hiruk pikuk kampanye yang melelahkan ini. Sangat menyenangkan sekali. Terima kasih," tambah Gibran.

Gibran kemudian mengajak para gus dan ning untuk beristirahat dan sambil menikmati makan siang berupa nasi jamblang di area sekitar.