KOMPAS.com-Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangareb menyatakan posisinya saat ini berbeda dengan ayahnya, kakaknya, dan kakak iparnya meski telah sama-sama berpolitik.
Hingga kini, Kaesang tidak memiliki jabatan publik seperti yang dimiliki ayahnya, kakaknya, dan iparnya.
Ayah Kaesang adalah Presiden Joko Widodo, kakaknya adalah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, dan kakak iparnya adalah Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Alhamdulillah walaupun saya sekarang sebagai ketua partai, saya masih bisa bekerja. Saya bukan seperti bapak saya, bukan seperti Mas Gibran, dan kakak ipar saya, di mana beliau-beliau ini pejabat publik tidak bisa bekerja (sampingan)," kata Gibran saat bertemu dengan mahasiswa, influencer, dan pekerja kreatif di Banda Aceh, Jumat (5/1/2024) pagi.
Baca juga: Tanggapan Gibran soal Usulan Penundaan Penyaluran Bansos Saat Periode Pemilu 2024
Pernyataan itu dilontarkan putra bungsu Presiden Joko Widodo untuk menjawab pertanyaan seorang mahasiswa soal Kaesang yang sempat enggan masuk dalam politik dan ingin fokus ke bisnis.
Sejumlah peserta yang hadir dalam acara itu tertawa mendengar jawaban Kaesang.
Kaesang juga mengatakan, hingga kini masih tetap berbisnis. Kegiatan itu disebutnya masih bisa dilakukan karena tidak mengemban jabatan publik.
"Kalau saya hanya ketua umum partai, saya masih bisa bekerja kantoran seminggu sekali, ngecek perusahaan saya. Jadi alhamdulillah masih punya penghasilan yang lumayan dibandingkan Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan, setidaknya," ujar Kaesang.
Terkait langkahnya yang kini terjun langsung dalam politik, Kaesang mengaku ingin membuat sesuatu yang lebih besar kepada Bangsa Indonesia.
Baca juga: Kaesang Minta PSI Banten Bergerak Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Kaesang mengatakan selama ini telah mendirikan perusahaan bernama Enigma dan bergerak di bidang IT.
Melalui perusahaannya itu, Kaesang mendidik anak-anak SMK menjadi IT progammer, mereka difasilitasi secara gratis selama 3 bulan dan setelah itu perusahaannya itu akan mencarikan kerja kepada peserta didik.
"Ini sudah 4 tahun, tiap tiga bulan kami rekrut 30 orang. Ini kan masih kecil, dan kurikulum ini bagus, saya ingin ini dipakai," ujarnya.
Hal itu kemudian menjadi salah satu alasan Kaesang terjun ke dunia politik.
Kaesang ingin berbuat lebih besar untuk memajukan anak-anak muda di Indonesia meraih cita-citanya.
"Silakan pakai kurikulum itu, saya nggak perlu dibayar, saya nggak perlu duitnya. Nah, saya yakin dengan masuk ke politik impact yang saya buat nanti akan lebih besar," katanya.
Terkait anak-anak muda yang apatis terhadap dunia politik, Kaesang mengatakan itu adalah hal wajar dan biasa.
"Itu hal biasa, tapi buat saya politik yang mudah dilakukan anak-anak muda sekarang adalah datang ke TPS pada 14 Februari nanti, enggak usah masuk ke politik tapi berperanlah sebagai subjek (untuk memilih). Dan tadi dibilang anak muda pemimpin masa depan, kalau anak muda pemimpin masa depan kan sudah tua, anak muda itu ya pemimpin masa kini," pungkas Kaesang disambut tepuk tangan.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kaesang: Saya Bukan Seperti Bapak Saya, Bukan Seperti Mas Gibran dan Kakak Ipar Saya, https://aceh.tribunnews.com/2024/01/05/kaesang-saya-bukan-seperti-bapak-saya-bukan-seperti-mas-gibran-dan-kakak-ipar-saya?page=all.
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati