Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Siapkan Tenda Pengungsian untuk Siswa Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Kompas.com - 05/01/2024, 20:17 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyiapkan tenda pengungsian baru untuk kegiatan belajar-mengajar bagi para siswa korban erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) BNBP, Lilik Kurniawan mengatakan, tenda pengungsian tersebut akan ditempati setelah tanggal 9 Januari 2024.

"Kita siapkan pengungsian yang baru. Setelah tanggal 9 mereka bisa ditempatkan yang baru sehingga anak-anak bisa lanjut sekolah. Dengan catatan jika kondisi aman,” kata Lilik dalam keterangannya, Jumat (4/1/2024).

Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

Lilik menuturkan, saat mengunjungi lokasi pengungsian pada Kamis (4/1/2024), dirinya menyempatkan diri berdialog dengan anak-anak pengungsi.

Dia menyebut, kondisi mereka sangat baik dan justru senang karena dapat berkumpul dengan teman-teman.

"Tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada permasalahan psikososial. Karena Dinsos dan Polsek selalu memberikan pendampingan,” katanya.

Baca juga: Aktivitas Gunung Sangeang Api di Bima Tak Terpengaruh Erupsi Lewotobi

Lilik menambahkan, Pemda setempat juga sedang mempersiapkan tenda pengungsian untuk menampung para pengungsi yang menempati gedung-gedung sekolah.

Sehingga jika hal itu dapat dilakukan, seluruh aktivitas belajar mengajar dapat dilanjutkan.

"Tentunya dengan mempertimbangkan aspek keselamatan sebagai yang utama," pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda menjelaskan, para siswa korban erupsi di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura akan dirumahkan mulai 4 Januari sampai 14 Januari 2024.

Meski begitu, lanjut Felix, para guru tetap mempersiapkan bahan ajar dan melaksanakan pembelajaran selama peserta didik dirumahkan, baik di rumah maupun tempat pengungsian dengan metode daring maupun luring.

Selain itu, guru juga harus memberikan panduan, tuntunan dan monitoring terhadap aktivitas peserta didik secara tatap muka langsung maupun melalui media sosial seperti grup WhatsApp atau short message service (SMS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Regional
Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Regional
Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Regional
Tiap Hari Dicabuli Ayah Kandung, Siswi SD Mataram Melukai Tangannya Sebelum Lapor Polisi

Tiap Hari Dicabuli Ayah Kandung, Siswi SD Mataram Melukai Tangannya Sebelum Lapor Polisi

Regional
Pungli Penerbitan Surat Tanah, Lurah di Singkawang Ditangkap Polisi

Pungli Penerbitan Surat Tanah, Lurah di Singkawang Ditangkap Polisi

Regional
Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Regional
Langgar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Langgar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Regional
Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Regional
Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Regional
Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Regional
Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Regional
Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com