KOMPAS.com - Seorang nelayan berinisial M asal Dusun Kampung Baru Selatan, Desa Tanjung Luar, Lombok Timur ditemukan meninggal di atas perahunya.
Sosok 50 tahun tersebut mengembuskan napas terakhir saat mencari ikan di Perairan Sunut, Lombok Timur.
Kasat Reskrim Polres Lombok Barat Iptu I Made Dharma Yulia Putra menerangkan, penemuan mayat tersebut diketahui pertama kali oleh saksi Mastur (40) pada Kamis (4/1/2024).
Saat itu Mastur baru pulang menjalankan aktivitasnya sebagai nelayan.
Baca juga: Kesulitan Beli Solar, Ratusan Nelayan di Pamekasan Hampir Sebulan Tak Melaut
"Mastur hendak pulang dari tengah laut dan setelah sampai di Perairan Sunut, saksi melihat perahu milik korban yang terbawa arus."
"Kemudian setelah itu saksi mendekati perahu milik korban dan saksi melihat korban di atas perahu dengan posisi tengkurap," kata Dharma melalui sambungan telepon, Jumat (5/1/2024).
Mengetahui hal itu, Mastur kemudian mengecek kondisi korban. Ia menduga korban sudah tidak bernyawa sehingga memanggil warga lainnya membantu mengevakuasi korban.
"Mastur naik ke atas perahu milik korban dan saksi berusaha menggerakkan badan korban namun pada saat itu sudah meninggal dunia dan saksi membawa pulang korban ke rumah duka," ungkap Dharma.
Sementara itu istri korban Siti Aminah menyebutkan, awalnya korban pergi melaut pada Rabu (3/1/2014) sore dan bermalam di laut hingga pagi hari.
Baca juga: Dikira Ikan, Nelayan di Purworejo Temukan Mayat Bayi Laki-laki Mengapung
"Keterangan istri korban bahwa korban pergi menjaring ikan di tengah laut pada hari Rabu tanggal 3 Desember 2024 sekira pukul 16.30 Wita."
"Biasanya keesokan harinya sekitar pukul 08.00 Wita korban seharusnya pulang ke rumah namun sampai dengan pukul 11.00 Wita korban tidak kunjung pulang dan istri korban merasa khawatir," kata Dharma.
Dari keterangan keluarga, korban mengalami riwayat penyakit hernia yang diduga menjadi penyebab kematian korban.
"Berdasarkan keterngan pihak keluarga bahwa meninggalnya koran tersebut memiliki riwayat penyakit hernia," kata Dharma.
Pihak keluarga korban tidak berkenan dilakukan autopsi terhadap korban. Mereka ikhlas dan menganggap kejadian tersebut sebagai musibah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.