Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Amran Sebut Kartu Tani Banyak Masalah, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 03/01/2024, 17:57 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman berjanji akan memperbaiki regulasi penyaluran pupuk subsidi yang banyak dikeluhkan petani.

Salah satunya dengan mencabut Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 Tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020

"Regulasi itu mempersulit petani, contoh petani tidak boleh mengambil pupuk subsidi kalau tidak pakai kartu tani," kata Amran saat berdialog dengan petani di Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Saat Petani di Banyumas Curcol soal Kelangkaan Pupuk dan Solar ke Mentan Amran Sulaiman...


Baca juga: Saking Senangnya Bisa Foto dengan Jokowi, Siswa SD di Banyumas sampai Menangis

Padahal, menurut Amran, kartu tani itu sendiri banyak masalah.

Sebagai penggantinya, saat ini petani juga bisa membeli pupuk subsidi dengan menggunakan KTP.

"Kartu tani ini banyak masalah, pertama kalau di daerah terpencil tidak ada sinyal, (jadi) sulit mengakses. Kedua, kalau PIN-nya lupa, tidak boleh ambil pupuk," jelasnya.

Amran mengatakan, kartu tani juga tidak dapat digunakan kembali jika pemiliknya telah meninggal dunia.

"Kalau orangnya sakit atau meninggal berarti kartu itu tidak berlaku lagi. Padahal tanahnya tetap ada, ini harus ditanami lagi oleh anak atau keluarganya," kata dia.

Selain memperbaiki regulasi, lanjut Amran, pihaknya berjanji akan menambah jumlah pasokan pupuk subsidi.

"Masalah volume pupuk berkurang sehingga banyak saudara-saudara kita yang tidak kebagian. Seperti petani LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan), mereka tidak bisa dapat pupuk subsidi, bantuan benih bibit dan seterusnya, dalam peraturam baru mereka bisa mendapatkannya," jelas Amran.

Baca juga: Jawaban Ganjar soal Kelangkaan Pupuk di Jawa Tengah yang Dibahas Prabowo dalam Debat Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com