SEMARANG, KOMPAS.com - Adi Putra (31), warga Karangtengah, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), bercerita motornya sering rusak karena menerjang banjir di depan Rumah Sakit Sultan Agung dan Muktiharjo Semarang.
Hampir tiap hari, Adi melewati jalan tersebut setiap kali berangkat dan pulang kerja di daerah Kaligawe Semarang.
Banjir yang kerap terjadi di dua jalan tersebut membuat sepeda motornya berkarat dan sering mogok karena kemasukan air.
Baca juga: 2 Desa di Kampar Terisolasi akibat Banjir, Petugas Disiagakan
"Setiap hari mondar-mandir lewat sini. Kerjanya di Semarang," jelasnya saat ditemui di depan Rumah Sakit Sultan Agung Semarang, Rabu (3/12/2024).
Selain membuat sepeda motornya rusak, banjir yang terjadi di dua lokasi itu sering membuat frustasi karena berdampak kepada arus lalulintas.
"Kalau banjir pasti macet. Berangkat kerja sering telat," ujar Adi.
Baca juga: Saat Penutup Saluran Air di Semarang Banyak yang Dicuri...
Bahkan, beberapa kali dia harus menginap di kos teman atau kantornya jika Jalan Madukoro dan depan Rumah Sakit Sultan Agung tergenang tingginya banjir.
"Itu jalan satu-satunya. Bisa lewat pedurungan tapi muter jauh," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, sejumlah jalan yang dinilai rawan banjir akan ditinggikan tahun ini.
"Menunggu proses pembangunan dari program Kementerian PUPR di wilayah Muktiharjo dan revitalisasi Rumah Pompa Tenggang dan Sringin," kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut.
Selain itu, Jalan Gebonganom awal tahun 2024 juga akan mulai ditinggikan. Proyek tersebut sudah masuk dalam program pembangunan.
"Yang di Tlogosari, saat ini sedang dilaksanakan pembangunan kenaikan Jembatan Nogososro dan peninggian jalan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.