Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriteria Calon Pemimpin Versi Habib Luthfi, Apa Saja?

Kompas.com - 03/01/2024, 12:33 WIB
Ari Himawan Sarono,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PEKALONGAN, KOMPAS.com - Ulama yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Habib Muhammad Luthfi bin Yahya memberikan tausiah kebangsaan tentang seperti apa kriteria calon pemimpin yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan.

Hal tersebut disampaikan saat acara silaturahmi dengan puluhan kiai dan gus dari berbagai pondok pesantren di Pekalongan, Batang, Pemalang, Jawa Tengah di kediamannya, Rabu (3/1/2024).

Habib Luthfi mengajak semuanya untuk berpikir demi bangsa dan negara Indonesia. Juga dalam hal memilih pemimpin.

Sosok calon pemimpin Indonesia ke depan haruslah yang punya wawasan luas, seorang negarawan, punya pertahanan ketahanan nasional yang kuat, dan memahami geopolitik internasional. Jangan hanya dilandasi atas perasaan cocok atau tidak cocok, ataupun atas dasar fanatisme.

"Apalagi, memimpin negara sebesar Indonesia dengan jumlah rakyatnya yang begitu besar tidaklah mudah. Harus punya wawasan dan kemampuan mengatur segalanya demi kesejahteraan rakyat," kata dia.

Baca juga: 50 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2024, Ada Jokowi dan Dua Tokoh Indonesia


Baca juga: Aturan Debat Pilpres dalam Penjelasan UU Pemilu: 3 Kali Capres dan 2 Kali Cawapres

Habib Luthfi menambahkan, Indonesia perlu orang yang betul-betul mampu dan bisa membangun bangsa ini.

Seseorang yang mampu berhubungan dengan luar negeri dan canggih. Serta pertahanan dan ketahanannya cukup kuat.

Habib Luthfi mengingatkan bahwa Indonesia itu luas dan besar, dengan kekayaan alam berlimpah. Terdiri dari 17 ribu pulau, punya potensi yang luar biasa besar.

Posisi Indonesia juga sangat strategis.

"Dengan melihat perkembangan sekarang ini, maka Indonesia harus punya pertahanan ketahanan nasional yang kuat dan menyeluruh. Apalagi Indonesia punya potensi yang luar biasa," kata dia.

Baca juga: Diisukan Jadi Sekjen PBB, Ini Respons Jokowi

Dengan besarnya potensi yang dimiliki Indonesia, maka wajar jika negara-negara lain takut apabila Indonesia jadi negara maju.

"Takut kalau Indonesia menjadi singa atau harimau di Asia. Itu negara lain takut, jangan dikira tidak. Apalagi kalau kita sudah bisa membuat nuklir sendiri," tambahnya.

Untuk bisa menghadapi berbagai tantangan ke depan, Indonesia harus punya pertahanan ketahanan nasional yang kuat.

Pertahanan ketahanan nasional ini bukan melulu soal senjata. Melainkan juga tergantung pada perkembangan ekonomi, pertanian, dan pendidikan.

"Itu juga bagian dari pertahanan ketahanan nasional. Pendidikan juga. Melahirkan anak-anak yang intelektual, ilmuwan, dan sebagainya, sesuai bidangnya masing-masing," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Jokowi soal Program Sertifikasi Tanah, Optimistis 2025 Rampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Regional
Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com