Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Ibu Komariah, Besarkan 9 Anak dari Jualan Keliling sejak Tahun 1970

Kompas.com - 22/12/2023, 17:56 WIB
Aam Aminullah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Komariah (74) berjalan menyusuri trotoar di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sambil menggendong barang dagangannya.

Sesekali Komariah membetulkan selendang karena keranjang dagangan yang digendongnya cukup berat.

"Beratnya lebih 10 kilogram-an. Ini jualan hasil kebun, ada juga titipan Sawo Sukatali," kata Komariah kepada Kompas.com di emperan toko di Jalan Mayor Abdurrachman, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (22/12/2023) sore.

Baca juga: Rayakan Hari Ibu, Bioskop Online Gelar Nobar Film Just Mom di Bandung

9 anak

Komariah saat ini tinggal di Dusun Rancapurut RT 04/07, Desa Rancamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang bersama suaminya yang sakit, dan seorang anak.

Dia memiliki sembilan orang anak. Tiga orang di antaranya berhasil dia sekolahkan sampai perguruan tinggi dari hasil jerih payahnya menjadi menjual hasil kebun secara keliling.

"Emak punya sembilan anak, kebanyakan di luar kota. Dari sembilan anak itu, tiga orang bisa emak sekolahin sampai perguruan tinggi, tiga-tiganya lulus, sisanya cuma sampai SMA," kata dia.

Sang suami, kata dia, sudah lama tidak bisa bekerja lantaran setelah terjatuh saat bekerja.

"Emak jualan gini karena suami sudah tahunan enggak kerja. Dulu kerjanya di bangunan, tapi waktu itu jatuh sampai patah tulang, jadi sekarang sudah enggak bisa kerja," katanya.

Baca juga: Rayakan Hari Ibu, Erika Carlina: Apa yang Dipenginin Ibu Aku Turuti

Tak ingin membebani 

Komariah mengaku telah berjualan keliling dengan berjalan kaki menyusuri Sumedang sejak tahun 1970-an.

"Iya, jualan keliling hasil kebun, kalau lagi panen singkong yang emak bawa untuk dijual ya singkong, kalau sekarang lagi panen pete, jadi yang emak jual juga pete. Dagangan lainnya, paling ini hanya buah Sawo Sukatali, ini titipan orang, emak cuma jualin aja," tutur istri dari Edi (78) ini.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Sumedang, Warga Dengar Suara seperti Longsor Saat Mobil Masuk Jurang

Selain memenuhi kebutuhan sehari-hari dia, suami, dan anaknya, Komariah tak ingin membebani anak-anaknya.

"Anak-anak emak sudah sering melarang jualan, tapi emak mau tetap jualan karena enggak mau jadi beban, kalau diam di rumah juga kesel (bosan), dengan jualan gini, emak bisa tetap gerak, jadi sehat, enggak jadi beban," ujar dia.

Baca juga: Pengantin Baru dan Orangtua Tewas Kecelakaan Avanza Masuk Jurang di Sumedang

Komariah menyebutkan, setelah seharian berkeliling sejak pagi hingga sore, rata-rata dirinya mendapatkan penghasilan bersih Rp 50.000.

"Iya dari jualan seharian, kalau sekarang mah paling cuma kebagian Rp 50.000," sebutnya.

Komariah mengungkapkan, saat ini dirinya juga masih memiliki cita-cita naik haji.

"Emak pengen ke tanah suci, kalau enggk bisa menunaikan ibadah haji, emak pengen bisa umrah seperti yang lain," tutur Komariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com