Bertambah 11, Pelaku Tawuran di Solo Menjadi 60 Orang

SOLO, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo, kembali mengamankan 11 pelaku tawuran di Jalan Bromo, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Kesebelas pemuda ini terlibat tawuran pada Kamis (14/12/2023) pukul 02.30 WIB.

Lalu ditangkap dan dibawa di Mapolresta Solo oleh Tim Resmob Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Solo.

Baca juga: Polisi Selidiki Motif 46 Pemuda Terlibat Tawuran di Solo

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menjelaskan, aksi tawuran itu dipicu lantaran kesalahpahaman antardua kelompok di Kota Bengawan. 

Kemudian, mereka menyelisihkan masalah atribut yang digunakan oleh salah satu kelompok tertentu.

"Tawuran itu terjadi lantaran kesalahpahaman terkait atribut salah satu kelompok tertentu," kata Iwan, kepada wartawan, Jumat (15/12/2023). 

Dari hasil pemeriksaan total hingga saat ini, sebanyak 60 pelaku sudah diamankan Polresta Solo.

"Sebelumnya ada 49 pelaku dari kelompok yang kami amankan. Dan, tadi malam kita bekuk lagi ada 11 pelaku dari kelompok yang lain," jelasnya.

Baca juga: 46 Pemuda Terlibat Tawuran di Solo, 1 Orang Terluka

Pendalaman dan pengumpulan keterangan dari belasan pelaku yang baru saja diamankan, masih dilaksanakan oleh Satreskrim Polresta Solo.

Dengan adanya kasus ini, Iwan menekan jika tidak ada ruang sedikitpun bagi kelompok intoleran di Kota Solo. 

Pihaknya tidak akan mentolerir aksi-aksi kekerasan maupun intoleransi termasuk aksi premanisme di Kota Solo.

"Kami tidak memberikan teloransi bagi kelompok-kelompok yang ingin membuat Solo tidak kondusif, siapapun itu. Akan ditindak tegas," tegasnya. 

Sebelumnya, dapati barang bukti diamankan berupa 4 bambu, 4 potongan besi, 1 buah lingis, 1 botol ukuran 1,5 liter bekas miras dan 600 ml berisi alkohol. Kemudian 32 unit sepeda motor dibawa ke Polresta Solo.

Akibat dari tawuran ini satu orang berinisial FR warga Kabupaten Karanganyar, menjadi korban dan dirawat di Rumah Sakit Daerah Ibu Fatmawati Soekarno.

"Kita dalami keterkaitan antara korban dengan kejadian, masih perawatan, belum bisa dimintai keterangan," jelasnya.