Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu 2024, Perekaman E-KTP Pemilih Pemula Meningkat

Kompas.com - 15/12/2023, 10:20 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemilih pemula Pemilu 2024 di Kabupaten Semarang mencapai 16.070 jiwa. Dari jumlah tersebut, sebagian besar sudah melakukan perekaman E-KTP.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Semarang, Tajudin Noor mengatakan, total ada 1.057.869 jiwa di Kabupaten Semarang.

"Untuk pemilih pemula terdeteksi ada 16.070 jiwa, dari jumlah tersebut sudah 600 jiwa yang melakukan perekaman dan sudah mencetak e-KTP," jelasnya, Jumat (15/12/2023).

Menurut Tajudin, sisa dari pemilih pemula tersebut belum melakukan pencetakan E-KTP.

"Kalau merekam sudah, belum dicetak karena belum 17 tahun. Tapi ini pemohon memang meningkat, jadi yang sekira 15.000 jiwa tersebut akan dicetak nanti di 2024, bertahap sesuai aturan dan kelahirannya," terangnya.

Baca juga: 8.229 Warga di Sikka Tak Punya E-KTP, Pemilih Pemula Terkesan Masa Bodoh

"Kalau yang untuk Pileg dan Pilpres, pencetakan E-KTP sebanyak 4.000 hingga 5.000 jiwa tersebut akan dicetak sebelum Februari 2024, sisanya sekira 14.000 jiwa untuk pemilih pemula di Pilkada, sehingga sudah bisa menggunakan hak pilih," ungkap Tajudin.

Menurut Tajudin, seiring berjalannya tahapan pemilu, perekaman dan pencetakan E-KTP mengalami peningkatan.

"Memang Disdukcapil ini kan bukan layanan dasar untuk masyarakat, tapi semua pelayanan administrasi kemasyarakatan membutuhkan E-KTP," jelasnya.

Dikatakan, untuk mensukseskan Pemilu 2024, Disdukcapil Kabupaten Semarang mengadakan program jemput bola. Di antaranya Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) yang menurunkan petugas ke tingkatan sekolah SLTA sederajat.

"Setiap hari ada dua tim menyisir siswa yang berusia 17 tahun dan berkunjung ke desa dan lintas instansi yang banyak pemohon untuk pemilih pemula, jadi kami hadir langsung ke masyarakat," terangnya.

Selain itu ada juga Adminduk Online, sehingga calon pemohon E-KTP bisa menginput data dari mana saja dan diteruskan ke petugas.

"Kami juga mensosialisasikan Smart Aplikasi untuk efektifitas waktu dan biaya pemohon, serta memangkas calo. Pemohon langsung ke desa dan dilakukan perekaman adminduk, lalu dikirim ke Disdukcapil selanjutnya diverifikasi, setelah jadi dicetak kirim ke desa," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com