Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Jejak Jalur Rempah di Kota Semarang Melalui Pameran Seni

Kompas.com - 08/12/2023, 23:25 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Semarang memiliki sejarah yang lekat dengan perkembangan rempah-rempah di Nusantara.

Bahkan, Kota Lumpia juga pernah menjadi jalur rempah saat masa pendudukan kolonial Belanda. Selain itu juga disebut sebagai pusat perdagangan rempah-rempah pada abad 17-an.

Kini, jejak jalur rempah tersebut bisa disaksikan dalam pameran seni Semarang Bercerita di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang.

Aroma rempah-rempah seperti kunyit, jahe, dan lain sebagainya itu seolah menyambut pengunjung yang masuk ke Gedung Oudetrap. Di sebelahnya, terdapat instalasi foto yang memotret keindahan humanistik di Semarang dan sekitarnya.

Baca juga: Filolog Pamer Rempah dalam Manuskrip Aceh Abad ke 16

Tidak hanya itu, pameran bertema 'Semarang Bercerita Jalur Rempah' semakin terlihat elok nan memesona saat masuk ke gedung Oudetrap bagian dalam.

Puluhan karya seni, mulai dari sketsa, lukisan, foto, dan desain grafis dipajang di sepanjang dinding bewarna putih.

Di bagian tengah, macam-macam rempah, seperti secang, bunga lawang, kapulaga, lada, jahe, dan lainnya juga disajikan dalam nampan berukuran besar.

Koordinator penyelenggara, Adam Muda, mengatakan, pameran yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang itu memang bertujuan untuk menarik kawula muda agar kembali mengenali kekayaan Nusantara yang kerap ditemui pada bumbu-bumbu dapur.

"Makanya kami mencoba mengundang FOMO atau fear of missing out untuk menarik anak-anak muda agar berkunjung ke pameran. Nah mereka yang mungkin tidak pernah ke pasar, akhirnya bisa mencium bau kapulaga, temulawak, cengkeh, dan lain-lain," ungkap Adam kepada Kompas.com, Jumat (8/12/2023).

Adam mengatakan, Semarang menjadi salah satu wilayah transit perdagangan rempah sejak abad 16 hingga 20. Sehingga, anak muda di Kota Semarang perlu mengetahui sejarah tersebut melalui narasi-narasi yang dikemas lewat karya seni.

"Dari situ, Semarang punya banyak industri jamu karena mudahnya mendapat bahan-bahan rempah. Makanya ada beberapa industri jamu yang berkembang, seperti Nyonya Meneer, Jamu Jago, Sido Muncul," tutur dia.

Adam mengatakan, pameran yang berlangsung pada 4 hingga 10 Desember 2023 itu mengkolaborasikan sejumlah pegiat maupun komunitas seni di Kota Semarang.

Beberapa di antaranya, Semarang Sketchwalk, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Komunitas Fotografer Semarang, Woman Painter Community (Womanco), dan masih banyak lagi.

Adam berharap, ke depannya, anak-anak muda bisa lebih mengenal Semarang dari sisi sejarah, kekayaan, hingga keindahan melalui pameran seni.

"Nantinya kami ingin berkolaborasi dengan artis-artis lain dan bisa memberi warna yang berbeda. Karena kita tidak hanya bicara tentang seni, namun juga pariwisata," ucap Adam.

Baca juga: Menikmati Hangatnya Wedang Jahe Rempah Mbah Jo, Resepnya Didapat dari Koran, Kini Melegenda di Kota Semarang

Halaman:


Terkini Lainnya

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com