BENGKULU, KOMPAS.com- Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengungkapkan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta banyak ungkapan tidak patut ditujukan untuknya.
Namun, satu pun tak pernah dibawa ke polisi untuk dilaporkan.
"Saya katakan ini bukan karena saya Capres. Ketika saya menjabat gubernur betapa banyak ungkapan tak patut yang dikirim pada gubernur apa pun itu, tapi saya tidak pernah membawa ke laporan polisi dan mempermasalahkannya karena itu hak rakyat untuk mengungkapkan. Biarkan publik menilai," kata Anies saat berdialog dengan mahasiswa di Kampus Universitas Prof. Hazairin, Bengkulu, Rabu (6/12/2023).
Baca juga: Anies Ungkap Program 100 Harinya untuk Daerah Tertinggal
Menurut Anies, masalah yang ada di Indonesia harus didiskusikan secara terbuka. Keadaan itu bisa terjadi jika tidak ada rasa takut saat mengungkapkan pendapat.
Cara itu dianggapnya bisa menjadi proses untuk mencerdaskan bangsa.
Selama berkampanye, Anies juga mengklaim siap untuk ditanyakan segala macam hal.
Hanya saja, Anies mengakui ada ketidaksempurnaan dalam dirinya dan calon wakilnya Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Di Bengkulu Anies Bongkar Strategi Memperbaiki Pendidikan Bangsa
Untuk itu, warga Indonesia diminta agar bisa membandingkannya dengan dua pasangan calon lain secara obyektif.
"Silakan komparasi, penilaian, rekam jejek, rekam gagasan, prestasi dan rekam karya. Lalu tentukan pilihan mana paling tepat untuk Indonesia 5 tahun ke depan," ujar Anies.
Anies juga meminta masyarakat tidak menilai dengan hoaks tapi dengan kenyataan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.