Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PGSI Jateng Sebut Masih Banyak Guru Digaji Rp 300.000

Kompas.com - 25/11/2023, 16:43 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia Jawa Tengah (PGSI) Jawa Tengah, Muhammad Zen menyebut, masih banyak guru yang digaji di bawah Rp 500.000.

"Terkait isu propim kesejahteraan, baik honorer guru SD, SMP, ini kan masih jauh di bawah UMR. Bahkan ada yang gajinya hanya Rp 300 ribu, Rp 500 ribu, guru-guru SD, guru TK di daerah, gaji teman-teman honorer itu masih segitu," ungkap Zen, Sabtu (25/11/2023).

Untuk itu, anggota Komisi E DPRD Jateng itu menilai pemerintah harus segera mengangkat guru honorer menjadi PPPK sebagaimana dijanjikan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Baca juga: Kisah Melki, Guru Honorer di Keerom, Tetap Setia Mengajar meski 5 Kali Tes CPNS Tak Lolos

 

"Mereka ketika membuat kebijakan itu jangan terlalu lama, kalau sudah komitmen untuk mengangkat guru honorer ke P3K, ya mestinya harus segera diangkat, berapapun nanti yang akan difasilitasi oleh negara," tuturnya.

Menurutnya, dana pemerintah cukup besar untuk menjamin semua guru di Indonesia, baik guru honorer maupun swasta mendapat afirmasi dari APBN. Hanya saja hal itu tergantung pemerintah.

"Ini masalahnya kan soal komitmen, lebih soal political will, dari 20 persen anggaran pendidikan itu kan sekitar Rp 600 triliun. Angka itu saya kira cukup untuk mensejahterakan guru-guru di Indonesia, termasuk tenaga di pendidikan, TU, laborat, semua itu bisa kalau negara punya komitmen," tegas Zen.

Baca juga: Ratusan Guru Honorer di Lombok Tengah Geruduk Kantor Disdik, Tuntut Penambahan Formasi P3K

 

Selain kesejahteraan, baginya isu profesionalitas atau kompetensi guru juga masih perlu menjadi perhatian pemerintah.

Bertepatan dengan momen Hari Guru Nasional, pihaknya berharap pemerintah lebih memerhatikan peningkatan kompetensi guru untuk pendidikan berkualitas.

"Dengan program Guru Penggerak di kurikulum merdeka ini sampai sejauh ini masih belum berjalan sesuai dengan rencana. Artinya belum seluruh guru, baik guru negeri maupun swasta, baik guru sekolah maupun di madrasah yang sudah mendapatkan akses pelatihan diklat oleh pemerintah melalui guru penggerak," bebernya.

Pihaknya mengimbau pemerintah segera melakukan upaya-upaya serius agar program Guru Penggerak ini bisa betul-betul dipenuhi.

"Karena  pendidikan itu urusan absolut, urusan pelayanan dasar, pemerintah pusat dan daerah harus ada sinergi di sini. Faktanya sampai sekarang masih kita lihat teman-teman tenaga pendidik, TU, masih belum sejahtera," ucap Zen.

"Saya kira ini tantangan besar soal prefesionalisme, kompetensi, dan kesejahteraan guru, di Hari Guru Nasional yang tentu harus mendapatkan perhatian pemerintah," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com