Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih, Anies Revisi UU ITE, Nilai Hujatan-Kritik Baik untuk Pemerintah

Kompas.com - 22/11/2023, 16:16 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) Anies Baswedan bakal melakukan pengakajian ulang Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) jika terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini diungkapkan Anies Baswedan saat Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhamadiyah Surakarta, pada Rabu (22/11/2023). 

Capres nomor urut 1 itu menilai, selama ini Undang-Undang ITE membelengu kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Anies juga menyinggung soal warga Indonesia masih menyamarkan atau menyebut Indonesia dengan istilah wakanda ataupun konoha.

Baca juga: Saat Abdul Muti Tanya Kursi Menteri untuk Muhammadiyah ke Anies dan Cak Imin...

"Jangan sampai menyebut Indonesia dengan dengan istilah wakanda, konoha hanya karena kita tidak berani menyebut nama Indonesia karena khawatir ada Undang-Undang ITE yang memprosesnya," kata Anies, saat dialog di lokasi, Rabu. 

"Insya Allah, Undang-Undang yang membelenggu kebebasan akan itu yang akan direncanakan untuk direvisi ke depannya," lanjut dia.

Lebih lajut, capres dari Koalisi Perubahan ini juga mengatakan jika kritik sangatlah penting bagi keberlangsungan pemerintah. 

Jika kritik tidak dibebaskan, maka menurutnya kebebasan berdemokrasi akan mengalami penurunan.

"Kita menyaksikan juga bagaimana kebebasan dalam demokrasi mengalami penurunan, kritik justru dibutuhkan dalam sebuah pemerintahan," sebut dia. 

"Karena kritik itu akan mencerdaskan masyarakat dan memaksa pembuat kebijakan untuk selalu mengkaji mana yang lebih baik karena adanya hujanan kritik," tegas dia. 

Baca juga: Anies dan Cak Imim Dapat KTA Muhammadiyah, Haedar Nashir: Tidak Berkapasitas Dukung Mendukung

Oleh karena itu, kebebasan berpendapat perlu dikembalikan lagi untuk masyarakat karena ketakutan mengkritik pemerintah dalam Undang-Undang ITE. 

"Tapi, ketika kritik itu mati atau dimatikan maka yang sesungguhnya terjadi kebijakan itu kualitasnya mengalami penurunan," kata dia. 

"Jadi, kami memandang kebebasan ini menjadi salah satu hal yang penting untuk dikembalikan bahkan kebebasan pada rakyat secara umum" kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com