Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh

Kompas.com - 21/11/2023, 17:37 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia diminta segera turun tangan dalam menyelesaikan polemik yang muncul akibat kedatangan lebih dari 800 pengungsi Rohingya dalam sepekan terakhir di Aceh.

Direktur Koalisi NGO HAM Aceh, Khairil, mengatakan upaya itu harus dilakukan guna menghindari potensi terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Rangkaian penolakan oleh beberapa kelompok warga terhadap pengungsi Rohingya telah terjadi di Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Aceh Utara.

Kepala Desa Lapang Barat di Kabupaten Bireuen, Aceh, Mukhtar Yusuf mengaku bahwa warganya meminta para pengungsi itu untuk segera dipindahkan.

“Kalau hari ini belum juga dipindahkan, mungkin mereka akan diangkut sama-sama oleh warga,” kata Mukhtar di lokasi pengungsi, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Alasan Warga Aceh Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya

Sebelum tiba di Lapang Barat, para pengungsi yang berjumlah 256 orang ini telah ditolak berlabuh di wilayah Kecamatan Jangka dan Kecamatan Muara Batu.

Dari rekaman video yang diterima BBC News Indonesia, beberapa warga bahkan mengancam untuk memukul mereka.

Selain itu, ratusan pengungsi Rohingya yang lain juga telah berlabuh di wilayah Pidie hingga Aceh Timur.

Terkait hal itu, Plt Asisten Deputi Bidang Koordinasi Penanganan Kejahatan Transnasional dan Luar Biasa Kemenko Polhkam, Benny M Saragih, mengatakan, “Pengungsi akan tetap ditangani dengan baik.. fasilitas penampungan akan dikoordinasikan di daerah,” katanya dalam pesan singkat.

Sementara itu, pejabat Pemda Bireuen mengatakan belum bisa mengambil kebijakan atas nasib para pengungsi tersebut karena masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

Baca juga: Jumlah Pengungsi Rohingya di Bireuen Aceh Bertambah Jadi 256 Orang

Bagaimana kondisi pengungsi yang ditolak?

Ratusan warga Rohingya di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabuapten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (19/11/2023)KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Ratusan warga Rohingya di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabuapten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (19/11/2023)
Sebanyak puluhan lelaki Rohingya terlihat tengah tertidur di atas terpal di lapangan terbuka, sementara perempuan dan anak-anak beristirahat di dalam bangunan terbuka berdinding biru di Lapang Barat, Bireuen, Aceh.

Mereka adalah bagian dari 256 orang Rohingya yang tiba di daerah itu sejak Minggu (19/11).

Munzur Alam, 23 tahun, adalah satu dari mereka.

Munzur yang cukup lancar berbahasa Inggris mengatakan dia dan para pengungsi berada di dalam kapal selama puluhan hari, dengan pasokan makanan dan persediaan lain yang terbatas.

“Kami datang ke sini untuk menyelamatkan nyawa kami… Empat anak kecil meninggal di kapal,” klaim Munzur kepada wartawan Fajar Siddik di Bireuen yang melaporkan kepada BBC News Indonesia, Senin (20/11).

Baca juga: Jumlah Pengungsi Rohingya di Bireuen Aceh Bertambah Jadi 256 Orang

”Jika masyarakat Indonesia mengizinkan kami tinggal di sini, kami akan tinggal di sini. Jika mereka tidak mengizinkan maka Allah akan menunjukkan jalan lain untuk kami,” katanya.

Munzur juga mengatakan bahwa mereka telah menerima bantuan kebutuhan dasar, “tapi kami tidak dapat shelter sekarang, kami butuh tempat tinggal.”

Faisal Rahman selaku perwakilan UNHCR Indonesia yang mengurus pengungsi, mengatakan, mayoritas pengungsi berasal dari tempat penampungan Cox's Bazar di Bangladesh.

Faisal menambahkan tidak ada pengungsi yang meninggal dunia saat mendarat. Dari 256 pengungsi Rohingya di tempat sementara tersebut, sekitar 110 adalah perempuan, 86 laki-laki, dan 60 anak-anak.

"Kalau belum dipindahkan, mereka akan diangkut"

Dua perempuan pengungsi Rohingya menangis saat keberadaannya tidak diterima mendarat di Aceh.RAMADHAN via BBC Indonesia Dua perempuan pengungsi Rohingya menangis saat keberadaannya tidak diterima mendarat di Aceh.
Namun, kedatangan Munzur dan ratusan pengungsi Rohingya itu mendapatkan penolakan dari sebagai kelompok warga.

Kepala Desa Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Mukhtar Yusuf, mengatakan warga meminta para pengungsi untuk segera dipindahkan.

”Kalau hari ini belum juga dipindahkan, mungkin mereka akan diangkut [menggunakan truk] sama-sama oleh warga,” ujarnya.

Mukhtar mengatakan, penolakan itu muncul karena tidak ada tempat yang mendukung para pengungsi di wilayahnya.

”Bukan masalah logistik, tapi masalah tempat. Ini kan tempat orang-orang nelayan aktivitas, saya rasa menganggu,“ ujarnya.

Baca juga: Ditolak Warga, Ratusan Rohingya Mendarat di Bireuen saat Pagi Buta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com