KOMPAS.com - Prada Jefri Ando Simatupang (23), anggota TNI di Kota Palembang, Sumatra Selatan, meninggal setelah bertemu dengan temannya.
Pria muda tersebut meninggal karena mengalami kecelakaan tunggal. Namun, pihak keluarga merasa ada kejanggalan terkait kematian Prada Jefri.
Ayah korban, El Simatupang mengatakan anaknya pulang ke rumah pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Pada Sabtu malam. Jefri sempat pamit untuk keluar bersama kekasihnya di sekitar kawasan Kambang Iwan, Palembang.
Namun saat itu, El sempat meminta putranya untuk beristirahat di rumah.
"Jam delapan malam dia pamit keluar mau ajak pacarnya keluar nongkrong, saya minta dia istirahat saja di rumah. Ketika sedang istirahat terdengar HP dia itu berdering terus, artinya dia masih di rumah," kata dia.
Baca juga: Kantor Pajak Pratama Palembang Digeledah, Terkait Kasus Korupsi
Tanpa sepengetahuannya, Prada Jefri ternyata keluar rumah. Setelah ditelusuri Prada Jepri bertemu dengan teman dan saudaranya.
Selain itu Jefri diketahui bersama kekasihnya hingga pukul 23.00 WIB.
"Ternyata sekitar pukul 01.00 WIB malam dia ini diam-diam keluar rumah, ditelepon temannya untuk ketemuan," terangnya.
Keesokan harinya, sekira pukul 06.00 WIB, El Simatupang mendapat kabar bahwa Prada Jefri dilarikan ke rumah sakit dan kondisinya koma.
Tiga hari dalam keadaan koma, Prada Jefri akhirnya meninggal dunia pada Rabu.
Baca juga: Rekam Mahasiswi Mandi, Warga Lampung Ditahan Polisi di Palembang
Pasalnya meski mengalami luka lecet di dagu, pipi dan kepala, motor yang dikendarai korban tidak mengalami kerusakan sama sekali.
"Kami lihat motornya tidak ada kerusakan, mulai dari spakbor dan lain-lain. Hanya lecet sedikit di bagian lampu dan pijakan kaki yang bagian karetnya lepas," ungkap El.
Atas kejanggalan itu, pihak keluarga memutuskan untuk melaporkan kematian Prada Jefri ke Polrestabes Palembang.
Kakak korban, Irwansyah menduga adiknya menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia.