BANJARBARU, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian merancang 5 provinsi di Indonesia sebagai penyangga pangan nasional.
Kelima provinsi tersebut adalah Kalimantan Selatan (Kalsel) Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
Khusus di Kalsel, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya bersama Pemprov Kalsel akan mengoptimalkan lahan rawa seluas 200.000 hektar.
Lahan rawa seluas itu akan ditanami untuk mencapai target produksi padi Kalsel sebanyak 1 juta ton setiap tahun.
Baca juga: Presiden Jokowi Sarapan bersama Erick Thohir dan Ridwan Kamil di IKN
"Oleh karena itu, upaya yang dilakukan dalam optimasi lahan rawa yakni melalui rehabilisasi dan selebihnya dibangun menjadi lahan sawah," ujar Amran, dalam kunjungan kerjanya di Kalsel, pada Kamis (16/11/2023).
Amran menegaskan, jika Kalsel mampu memenuhi kebutuhan 1 juta ton padi setiap tahun, maka Kalsel akan ditargetkan menjadi penyangga pangan untuk Ibu Kota Negara (IKN).
"Karena memang itu target kami, seluruh pangan untuk IKN itu nantinya di-support dari provinsi tetangga, dan Pemprov Kalsel ternyata sudah merancang itu. Ini luar biasa," tambah dia.
Selain itu, Amran juga mengatakan, potensi 200.000 hektar lahan di Kalsel akan dioptimalisasi agar bisa panen 2 kali dalam setahun.
Jika itu berhasil, maka target selanjutnya adalah produksi padi di Kalsel bisa digenjot hingga mencapai 2 juta ton.
"Kalau produksinya meningkat 2 juta ton maka bisa menyumbang 1 juta ton dan ini bisa menekan impor kita yang sekarang 3,5 juta ton," pungkas dia.
Kepala Dinas Pertanian Kalsel, Syamsir Rahman mengakui jika saat ini Kalsel mengalami surplus beras walaupun tak sampai 1 juta ton.
Baca juga: Jokowi Sebut Butuh Waktu 15 Tahun untuk Pembangunan IKN
"Sebenarnya kita sudah surplus diangka 850.000 ton setiap tahun. Untuk kebutuhan penduduk Kalsel hanya 600.000 ton. Sisanya itu diminta oleh Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur," ujar Syamsir.
Agar target 1 juta bisa terealisasi, Kementan kata Syamsir meminta Pemprov Kalsel untuk meningkatkan indeks pertanaman.
"Yang tadinya kami panen hanya 1 kali, kami usahakan bisa 2 kali setahun dan 2 kali bisa 3 kali. Untuk itu kami memohon kepada Menteri untuk fasilitas alat-alat pertanian," pungkas Syamsir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.