KOMPAS.com - Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Papua Barat memilih bungkam terkait operasi tangkap tangan (OTT).
OTT tersebut dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada dua Pemeriksa BPK Papua Barat dan Pejabat Bupati Kabupaten Sorong Papua Barat Daya.
Kompas.com telah berupaya mendatangi Kantor BPK Perwakilan Papua Barat di kawasan Sowi Gunung Distrik Manokwari Selatan Kabupaten Manokwari.
Namun, beberapa staf di kantor itu menyampaikan bahwa mereka tidak berani menyampaikan keterangan.
Baca juga: KPK: OTT Pj Bupati Sorong Terkait Suap Pengondisian Laporan Keuangan
"Nanti rilis dikeluarkan dari BPK Pusat," kata salah satu staf yang enggan namanya disebut saat ditemui Kompas.com di Kantor BPK Perwakilan Papua Barat, Senin (13/11/2023).
Organisasi Parlemen Jalanan Parjal Papua Barat mendukung KPK melakukan tugas untuk menangkap oknum pejabat daerah dan pemeriksa di BPK Papua Barat.
"Kami sebagai organisasi masyarakat parlemen jalanan di Papua Barat sangat mendukung kerja KPK memberantas korupsi di daerah ini, terutama yang terjadi saat ini penangkapan terhadap penjabat daerah dan pemeriksaan BPK Papua Barat," kata Ronald Mambieuw, Ketua Parlemen Jalanan di Manokwari.
Ronal menyebutkan, korupsi menyebabkan kemiskinan yang terus ada di kalangan orang Papua.
"Gara-gara perbuatan korupsi para pejabat yang punya kewenangan sehingga orang Papua terus miskin di negerinya," ucap Ronald.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Ali Fikri dikonfirmasi melalui aplikasi WhatsApp membenarkan terjadi OTT terhadap Pejabat Bupati Kabupaten Sorong dan sejumlah pejabat serta dua pemeriksa dari BPK.
Baca juga: KPK Bantah Tak Dapat Barang Bukti Saat OTT Pj Bupati Sorong
"Benar tim KPK Minggu (12/11) dini hari lakukan kegiatan tangkap tangan terhadap penyelenggara negara yang sedang melakukan korupsi di wilayah Kabupaten Sorong Papua Barat Daya," kata Jubir KPK Ali Fikri.
Selain itu, kata dia, tim juga telah mengamankan beberapa pihak di Sorong Papua Barat Daya dan Manokwari.
"Di antaranya para pejabat Kabupaten Sorong dan pemeriksa BPK perwakilan Provinsi Papua Barat Daya," jelasnya.
Informasi yang dihimpun, saat ini lima orang dari hasil OTT diberangkatkan dari Bandara Sorong Papua Barat Daya menuju Jakarta. Itu termasuk dua pemeriksa BPK Perwakilan Papua Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.