Program "Surat Cinta untuk Ayah" Digelar di Lapas Suliki

SARILAMAK, KOMPAS.com - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, membuat surat cinta untuk ayah di momen Hari Ayah Nasional tahun 2023 ini.

Kepala Lapas Kelas III Suliki Kamesworo di Sarilamak, Senin (13/11/2023) mengatakan, kegiatan surat cinta untuk ayah dari WBP merupakan salah satu inovasi pembinaan karakter dari Lapas Kelas III Suliki.

"Pembinaan karakter yang dimaksud adalah bentuk tindakan terpuji yang dilakukan warga binaan kepada kedua orangtuanya," ujar dia seperti diwartakan Kantor Berita Antara.

Kamesworo mengatakan, pembinaan karakter seperti ini bukan yang pertama, sebelumnya telah dilakukan Peringatan Hari Ibu pada 22 Desember 2022 lalu.

Baca juga: Beda Hari Ayah di Indonesia dan Negara-negara Lain

"Pada kesempatan itu kita mengadakan prosesi basuh kaki ibu, dan pada saat ini tanggal 12 November mengadakan kegiatan surat cinta untuk ayah, dalam peringatan hari ayah nasional tahun 2023," ujar dia.

Warga Binaan Lapas Suliki diberikan kesempatan untuk menulis surat cinta kepada ayahnya.

Suasana haru terjadi saat WBP membacakan surat yang berisi tentang permintaan maaf dan ungkapan kasih sayang kepada orangtua khususnya kepada ayah.

"Didampingi petugas, para warga binaan diberi waktu untuk melakukan video call dengan ayahnya sembari mengatakan beberapa ungkapan sayang yang telah ditulis," ungkap Kamesworo.

Kamesworo mengatakan, warga binaan dapat memberikan contoh yang baik dan sikap terpuji dengan cara memuliakan kedua orangtua, dan mengucapkan rasa terima kasih karena perjuangan dan pengorbanannya.

Baca juga: Sejarah Hari Ayah Nasional 12 November dan Kumpulan Ucapannya

"Hal ini agar mereka bisa menumbuhkan tali kasih sayang di antara anak dan orangtua, baik ibu maupun ayah," kata Kamesworo.

Kamesworo mengatakan, walaupun dengan sambungan panggilan video, wujud kasih sayang diyakininya akan sampai kepada hati dan nurani orangtua para warga binaan.

"Kemungkinan jarang sekali seorang anak mengucapkan permintaan maaf dan rasa terima kasih kepada orangtuanya, di momen inilah warga binaan Lapas Suliki dapat melakukannya," tegas Kamesworo.