BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat bekerja sama platform bimbingan belajar daring Schoters, merancang bantuan biaya bimbingan dan menyediakan peluang beasiswa bagi masyarakat yang ingin lolos mengejar studi S1, S2, dan S3 ke luar negeri.
"Agar lolos tes masuk di kampus luar negeri peserta perlu bimbingan belajar (bimbel)," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah di Balai Kota Bogor, Kamis (9/11/2023).
"Nah dalam kerja sama itu, Pemerintah menyediakan anggaran bimbel-nya sementara Schoters yang mencarikan beasiswa studi di luar negerinya," sambung dia seperti dikutip Antara.
Syarifah menjelaskan rancangan bantuan biaya bimbel agar lolos beasiswa studi ke luar negeri dari Pemerintah Kota Bogor memerlukan waktu satu tahun ke depan.
Baca juga: Syamsuar Berikan Beasiswa Senilai Rp 495,8 Juta untuk 34 Mahasiswa IPB Asal Riau
Saat ini, Pemerintah Kota Bogor terlebih dahulu membangun kesepakatan kerja sama dengan Schoters by Ruang Guru.
Bantuan bimbel ini dirancang baik untuk warga Kota Bogor ataupun aparatur sipil negara (ASN). Bimbel ini diperlukan mengingat ada banyak rangkaian tes untuk studi di luar negeri.
Syarifah menerangkan, Pemkot Bogor sebenarnya sudah mempunyai program beasiswa untuk masyarakat miskin dan juga ASN dengan menanggung semua biayanya.
Namun, jika bekerja sama dengan platform bimbel daring, Pemerintah hanya menanggung biaya bimbingan saja agar peserta bisa lulus beasiswa di luar negeri.
"Sekarang 'memorandum of understanding' (nota kesepahaman) dulu, karena kalau pakai anggaran Pemerintah harus dirancang satu tahun sebelumnya. Jadi ini masih dalam perencanaan dan pembicaraan teknis," ungkap dia.
Direktur Akademik Schoters, Nugroho Saputro mengatakan, Schoters by Ruang Guru merupakan lembaga bimbel yang membantu masyarakat yang ingin S1, S2 dan S3 di luar negeri.
Baca juga: PDI-P Luncurkan Megawati Fellowship, Simak Besaran Beasiswa dan Syaratnya
Lembaga ini membantu agar peserta bisa lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah luar negeri. Mulai dari biaya hidup, biaya studi, uang riset, uang keberangkatannya semuanya akan ditanggung.
"Kami tidak hanya menyiapkan bimbingannya, tapi juga punya database beasiswa pemerintah luar negeri."
"Kami juga bisa menyesuaikan beasiswa kampus luar negeri mana yang cocok untuk peserta sehingga tingkat kelulusan peserta jauh lebih besar," kata dia.
Nugroho juga menjelaskan, peserta yang mau studi lanjut ke luar negeri harus lolos beberapa tes, yakni tes esai dan wawancara serta harus memiliki sertifikasi, seperti sertifikasi bahasa dan sertifikasi akademik internasional.
Sertifikasi ini diperlukan sebagai standarisasi nilai akademik mengingat kurikulum Indonesia tidak diakui di luar negeri.
Baca juga: Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan
"Program bimbingan kami ini rentang waktunya bisa 4-10 bulan. Untuk biaya bimbelnya itu per paket mulai dari Rp5 juta sampai Rp50 juta paket komplet."
"Nah, untuk kerja sama dengan pemerintah daerah itu, Pemda yang menganggarkan biaya bimbel ini, sementara kami yang mencari beasiswanya di kampus top dunia," kata Nugroho.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.