SEMARANG, KOMPAS.com - Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), hanya dalam dua bulan ditemukan 526 orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) yang terlantar.
Kepala Seksi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (Kasi TSPO) Dinsos Kota Semarang, Bambang Sumedi mengatakan, data tersebut diambil selama September hingga Oktober 2023.
"Sebanyak 526 ODGJ ditemukan terlantar," jelasnya saat dikonfirmasi, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Warga di Nganjuk Kaget Temukan Bocah Tewas di Tempat Pembuangan Sampah, Diduga Dibunuh ODGJ
Sampai saat ini, Dinsos Kota Semarang masih melakukan penyisiran di lapangan dan mengklasifikasikan ODGJ berdasarkan golongan atau kelasnya.
"Kami akan melakukan penanganan biar sembuh. Itu treatment yang kami lakukan," paparnya.
Dia menjelaskan, penyisiran tersebut juga digunakan untuk mengidentifikasi ODGJ yang tidak mempunyai KTP agar bisa dibantu oleh pemerintah.
"Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan bantuan seperti kesehatan, pangan, dan sebagainya," ujar Bambang.
Baca juga: Masuk DPT, 995 ODGJ di Gresik Bisa Ikut Pemilu 2024
Apalagi, lanjutnya, beberapa waktu yang lalu juga ada ODGJ yang cukup meresahkan warga sekitar seperti merusak kendaraan hingga menteror menggunakan batu.
"Itu gunanya penyisiran agar bisa langsung ditindaklanjuti ODGJ yang meresahkan," bebernya.
Saking banyaknya ODGJ yang masuk wilayah Kota Semarang, membuat Dinsos Kota Semarang kelabakan untuk mencari tempat penampungan.
"Panti yang dimiliki oleh pemerintah provinsi belum bisa menambah kuota. Pemerintah daerah juga tak bisa mendirikan panti sendiri," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.