Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Dia Pergi Begitu Saja Tanpa Menyatakan Status Dirinya di Depan Bu Mega atau PDI-P, Ya Tidak Etis"

Kompas.com - 24/10/2023, 05:07 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Diponegoro Nur Hidayat Sardini menilai tak etis jika Gibran Rakabuming Raka tidak berpamitan kepada Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri usai memutuskan menjadi cawapres Prabowo Subianto. 

Pasalnya, berkat diusung dan dimenangkan oleh PDI-P, putra sulung Presiden Jokowi itu kini dapat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Sedangkan Prabowo merupakan kubu lawan dari capres PDI-P, yakni Ganjar Pranoro-Mahfud MD.

Baca juga: Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Gerindra Jateng Semakin Optimistis Menangkan Pilpres

“Kalau yang dia lakukan pergi begitu saja tanpa menyatakan status dirinya di depan Bu Mega atau PDI-P, ya tidak etis, sama sekali tidak etis,” tegas Ketua Bawaslu periode 2008-2011 itu, Senin (23/10/2023).

Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Undip itu menilai mestinya Gibran memahami etika politik dan menghargai partai yang membesarkan dirinya.

"Saya rasa dia tidak mungkin akan menjadi kepala daerah, jika tidak ada usungan dari partai terutama PDI-P. Memang ini tidak ada dasar hukumnya dalam membangun argumentasi ini. Tetapi siapa pun kan dia ada karena PDI-P, berangkat dari proses yang sangat panjang," katanya.

Belum lagi, waktu itu PDI-P menggelar semacam konvensi yang pada akhirnya membolehkan Gibran yang belum dua tahun menjadi kader untuk bisa maju dalam pemilihan Wali Kota Solo.

"Itu melanggar peraturan partai. Karena peraturan partai itu kan menyatakan sudah pernah jadi pengurus minimal dua tahun, tetapi oleh kebijakan Bu Mega, saya meyakini penghargaan Bu Mega kepada putra presiden, maka kemudian ini disahkan," bebernya.

Dia pun berharap Gibran berpamitan kepada Megawati dan PDI-P sebelum bertarung di Pilpres 2024 mendatang.

"Datang tampak muka, pulang dengan punggung gitu loh. Jadi datang dengan baik keluar harus dengan baik pula menurut saya," ujarnya.

Terlebih lagi, saat mendaftarkan diri sebagai cawapres ke KPU, otomatis Gibran tak berstatus kader PDI-P.

"Kalau dia dikabarkan diusung partai Golkar ya maka dia akan menjadi partai Golkar. Kalau menjadi partai Golkar ya harus keluar dari PDI-P atau pemisahan tegas antara partai yang sebelumnya dan partai yang setelahnya dong. Dan itu semua kan tidak hanya orang pergi-pergi gitu ya, tapi juga harus pamit," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Kilas Daerah
Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Regional
Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Regional
Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com