SEMARANG, KOMPAS.com - Kota Semarang memiliki beragam kuliner legendaris andalan yang tak boleh dilewatkan. Tidak hanya lumpia, tahu gimbal juga menjadi salah satu makanan yang wajib diburu saat berkunjung ke ibu kota Jawa Tengah tersebut.
Uniknya, terdapat delapan lapak tahu gimbal dengan nama 'Pak Edy, Haji Edy, Pak Edi Asli' dan lainnya, yang berjejer di kawasan Taman Indonesia Kaya Semarang. Tepatnya di Jalan Pandanaran, Mugassari, Kota Semarang.
Tentunya, hal tersebut tidaklah asing bagi masyarakat Kota Semarang. Bahkan, penamaan tahu gimbal 'Pak Edy, Haji Edy, Pak Edi Asli' dan lainnya itu sempat menghebohkan media sosial beberapa waktu lalu.
Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Driver Ojol Batalkan Pesanan Penjual Tahu Gimbal hingga Ditantang Berkelahi
Benar saja, delapan lapak tahu gimbal yang berjejer di Taman Indonesia Kaya itu memiliki sejumlah kesamaan. Di antaranya, dari tampilan banner spanduk berwarna kuning ataupun hijau, gerobak, dan tempat duduk yang digunakan.
Perbedaannya, hanya terletak pada penamaan lapak Pak Edi Asli, Pak Edi, Pak Haji Edy, atau lainnya.
Ditemui Kompas.com, pemilik lapak 'Tahu Gimbal Haji Edy', Edy Kamsani, mengaku bahwa dirinyalah yang menjadi pelopor sajian tahu gimbal khas Semarang.
Lapak sederhananya itu bertuliskan 'Tahu Gimbal Haji Edy Sejak 1972' dengan gambar foto dirinya di sebelah tulisan. Letaknya di deretan nomor tiga dari kiri.
Sejak 1972, Edy mengaku sudah berjualan tahu gimbal dengan berkeliling di kawasan kantor Provinsi Jawa Tengah dan Simpang Lima Semarang. Lantas, pada 1980-an pindah ke kawasan Jalan Pahlawan. Terakhir, berpindah di Taman KB atau sekarang menjadi Taman Indonesia Kaya pada 2011.
Edy menyebut, dulunya para pedagang tahu gimbal di Taman Indonesia Kaya menggunakan nama masing-masing. Namun, sejak 2018, banyak yang menggunakan nama 'Pak Edi/ Edy' sebagai branding lapaknya.
"Katanya, kalau tidak pakai nama 'Pak Edy/ Edi tidak laku, dan tidak bisa makan. Ya waktu itu mereka tidak ada laporan dengan saya," ucap Edy saat ditemui Kompas.com, Minggu (22/10/2023).
Lebih jelas Edy mengatakan, lapak miliknya memiliki piagam apresiasi dari Japanese Inspired Brand yang tidak dimiliki lapak lain.
Bahkan, Edy juga menjelaskan, lapak miliknya juga yang pertama kali menjadi perhatian publik lantaran pernah diliput oleh mendiang Bondan Winarno pada 2009 dan ditayangkan di stasiun TV.
"Dari situ, ada Pak Bondan itu mulai ramai. Sebelum viral di medsos, Alhamdulillah sampai sekarang ramai terus," ucap dia.
Pria asal Semarang itu mengaku, tahu gimbal yang dijualkannya itu memiliki cita rasa bumbu yang khas dan tidak bisa disandingkan dengan tahu gimbal lainnya.
Bahkan, dalam satu hari, Edy bisa menjualkan sekitar 200 porsi piring kepada pelanggan. Satu porsi tahu gimbalnya ditawarkan dengan harga Rp 25.000.
Baca juga: Sakit Hati Pesanannya Dibatalkan, Penjual Tahu Gimbal Semarang Tantang Driver Ojol Berkelahi