Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Wilayah Sumsel Mulai Hujan, Udara di Palembang Mulai Membaik

Kompas.com - 20/10/2023, 12:06 WIB
Aji YK Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com-Kondisi udara Kota Palembang saat ini telah berangsur mulai membaik setelah hujan turun di berbagai wilayah di Sumatera Selatan yang berlangsung sejak Kamis (19/2023).

Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, wilayah yang terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang tersebut meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin, Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Empat Lawang, Lahan dan kota Pagar Alam.

Titik api yang berada di wilayah tersebut kini telah berangsur padam setelah terkena hujan.

“Distribusi hujan 24 jam terakhir berdasarkan luasan, terlihat pengaruh TMC yang cukup berhasil,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis, Jumat (20/10/2023).

Baca juga: 1.044 Titik Api Terpantau di Sumsel, Kondisi ISPU Palembang Berbahaya

Dari catatan BMKG selama 24 jam, tiga hari terakhir konsentrasi partikulat atau PM 2.5 di Palembang mengalami penurunan yang signifikan.

Pada Selasa (17/10/2023) PM 2.5 berada di angka 370 mikrogram per meter kubik sehingga kondisi udara di level berbahaya.

Kemudian, Rabu (18/10/2023), PM 2.5 turun menjadi 160 mikrogram per meter kubik dan di level sangat tidak sehat.

Lalu, pada Kamis (19/10/2023), PM 2.5 kembali menurun di angka 120 mikrogram per meter kubik dan di level tidak sehat.

Sedangkan untuk hari ini, Jumat (20/10/2023) PM 2.5 kembali menurun menjadi 113.00 mikrogram per meter kubik pada pukul 09.00 WIB.

Hujan kemarin cukup membantu menurunkan tingkat konsentrasi polusi PM 2.5 di Palembang,” ujarnya.

Baca juga: Jadi Biang Kerok Kabut Asap di Belitung, Seorang Pemilik Lahan Ditangkap

Meski kondisi udara di Palembang mulai membaik, namun tiga wilayah di Sumatera Selatan baru mulai merasakan dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menutupi jalan dari pagi hingga siang.

Wilayah tersebut meliputi Muara Enim, Kota Lubuklinggau hingga kota Pagar Alam.

Menurut Wandayantolis, penyebab tiga wilayah tersebut baru merasakan dampak dari kabut asap dikarenakan jumlah titik api pada Senin (16/10/2023) mengalami lonjakan serta arah angin yang mulai berubah.

“Arah angin memang variatif, ada yang mengarah ke barat,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com