KOMPAS.com - Berita kecelakaan Kereta Api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi sorotan.
Petugas pastikan tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun puluhan penumpang luka-luka.
Sementara respons Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas umur untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) jadi sorotan.
Pasca-putusan itu Gibran santer dikabarkan menjadi bakal calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Menurut petugas, 20 korban kecelakaan Kereta Api (KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Sentolo, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), alami trauma.
"Walaupun hanya lecet, tapi dalam keadaan menangis, trauma, dan harus kita rujuk juga rumah sakit agar mendapatkan penangan psikososial oleh tim dokter," ujar Sekretaris Palang Merah Indonesia DIY Haris Nur Hartanto.
Sementara itu, polisi sebut kedua kereta api itu bersenggolan dan akibatkan gerbong anjlok dari rel.
Baca berita selengkapnya: KAI DAOP 6 Yogyakarta Benarkan Kabar Kereta Anjlok di Sekitar Kulon Progo
Syahrul warga Kampung Kendayaan, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ceritakan soal kasus order fiktif yang menimpa dirinya.
Dirinya mengaku ada orang tak dikenal yang memakai namanya untuk memesan order fiktif yang dialamatkan di rumahnya.
“Nomer handphone-nya tidak kami kenal. Setelah kami jelaskan, pengirimnya mau mengerti. Sebenarnya, saya kasihan, tapi mau bagaimana lagi, saya juga tidak pesan barang dan tidak punya uang,” ujar Syahrul.
Baca berita selengkapnya: Korban Order Fiktif, Syahrul: Kami Kemarin Kedatangan 28 Mobil Rental, Pemesannya Pakai Nama Keluarga Saya
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan kepala daerah di bawah usia 40 tahun bisa mencalonkan diri di Pilpres.