[POPULER REGIONAL] Kecelakaan KA Argo Semeru di Kulon Progo | Respons Gibran soal Putusan MK

KOMPAS.com - Berita kecelakaan Kereta Api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi sorotan.

Petugas pastikan tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Namun puluhan penumpang luka-luka.

Sementara respons Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pasca-putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas umur untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) jadi sorotan.

Pasca-putusan itu Gibran santer dikabarkan menjadi bakal calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.

Berikut ini berita populer regional selengkapnya:

1. Kecelakaan KA Argo Semeru

KOMPAS.com/Dani Julius Zebua Suasana evakuasi penumpang Kereta Argo Semeru yang anjlok dari relnya di kawasan Pedukuhan Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (17/10/2023).

Menurut petugas, 20 korban kecelakaan Kereta Api (KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis di Sentolo, Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), alami trauma.

"Walaupun hanya lecet, tapi dalam keadaan menangis, trauma, dan harus kita rujuk juga rumah sakit agar mendapatkan penangan psikososial oleh tim dokter," ujar Sekretaris Palang Merah Indonesia DIY Haris Nur Hartanto.

Sementara itu, polisi sebut kedua kereta api itu bersenggolan dan akibatkan gerbong anjlok dari rel.

Baca berita selengkapnya: KAI DAOP 6 Yogyakarta Benarkan Kabar Kereta Anjlok di Sekitar Kulon Progo

2. Kisah korban order fiktif di Kendal

KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN Syahrul (didampingi perangkat desa Karangayu) , saat berada di rumahnya, desa Karangayu Cepiring.

Syahrul warga Kampung Kendayaan, Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ceritakan soal kasus order fiktif yang menimpa dirinya.

Dirinya mengaku ada orang tak dikenal yang memakai namanya untuk memesan order fiktif yang dialamatkan di rumahnya.

“Nomer handphone-nya tidak kami kenal. Setelah kami jelaskan, pengirimnya mau mengerti. Sebenarnya, saya kasihan, tapi mau bagaimana lagi, saya juga tidak pesan barang dan tidak punya uang,” ujar Syahrul.

Baca berita selengkapnya: Korban Order Fiktif, Syahrul: Kami Kemarin Kedatangan 28 Mobil Rental, Pemesannya Pakai Nama Keluarga Saya

3. Respons Gibran soal putusan MK

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka akhirnya buka suara terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memungkinkan kepala daerah di bawah usia 40 tahun bisa mencalonkan diri di Pilpres.

Dengan putusan MK pada Senin (16/10/2023), Gibran dikabarkan ada kemungkinan maju sebagai bakal calon wakil presiden (Bacawapres) Prabowo Subianto.

"Tunggu, pertemuan besok dengan para pimpinan partai, PDI-P. Ditunggu dulu besok. Ini bukan masalah pribadi. Berkonsultasi dengan banyak orang dulu," kata Gibran Rakabuming Raka, saat ditemui di Balai Kota Solo, pada Selasa (17/10/2023).

Baca berita selengkapnya: Buka Suara Usai Putusan MK, Gibran: Tunggu Pertemuan Besok dengan Pimpinan PDI-P

4. Kata Ganjar soal putusan MK

KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Butet memberi patung karyanya kepada Ganjar di kediamannya, Kasihan, Bantul, DIY, Senin (16/10/2023)

Sementara itu, bakal calon presiden yang diusung partai PDI Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo mendatangi rumah budayawan Butet Kartaredjasa di Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Setelah acara makan bersama, Butet menanyakan sikap Ganjar terkait dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan gugatan Nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang UU Pemilu.

"Lha wong tugas MK itu final and binding kok. Sudah putus ya sudah," ujar Ganjar, Senin (16/10/2023). "Mung ngono tok? (Cuma begitu saja?)," sahut Butet.

Baca berita selengkapnya: Datang ke Rumah Butet, Ganjar Tanggapi Putusan MK

(Penulis: Slamet Priyatin, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus)