MAGELANG, KOMPAS.com - Bupati Magelang Zaenal Arifin mengimbau masyarakat tak ikut terprovokasi soal bentrok antara 2 kelompok massa di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.
Zaenal Arifin juga akan menggelar mediasi lanjutan antar ormas yang terlibat bentrok.
Ia mengaku sangat prihatin atas kejadian yang terjadi di Jalan Magelang-Yogyakarta tersebut dan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terganggu.
"Akan dilakukan mediasi agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di wilayah Kabupaten Magelang, karena pada intinya kita semua ini bersaudara," ungkap Zaenal, pada Senin (16/10/2023).
Baca juga: Tak Hanya 6 Motor Dibakar, Bangunan Panti Asuhan Juga Rusak akibat Bentrok di Muntilan
Zaenal bersmaa Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono dan Dandim 0705/Magelang Letkol Inf Jarot Susanto juga sempat meninjau lokasi terjadinya bentrokan massa di depan Toko Tape Ketan, Muntilan, Minggu (15/10/2023).
Ia menegaskan, saat ini pihaknya telah mencoba duduk bersama dengan kedua kelompok massa yang berseteru.
Pemkab Magelang akan mediasi untuk membantu proses penyelesaian persoalan tersebut.
Menurut Zaenal, wilayah Kabupaten Magelang yang dikenal sejuk dan damai, menjadi tidak elok karena kejadian tersebut (bentrokan massa).
Bahkan, berita negatif ini sudah sampai ke mana-mana.
"Tentunya kami atas nama Pemerintah Kabupaten Magelang menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga masyarakat khususnya kepada para pengendara yang terganggu dengan kejadian ini. Semoga hal ini tidak terjadi lagi ke depan," ucap Zaenal.
Kapolresta Magelang Kombes Pol Ruruh Wicaksono dalam keterangannya menyampaikan bahwa kronologis terjadinya bentrokan massa ini diawali dengan adanya kegiatan di wilayah Kabupaten Magelang, lebih tepatnya di Lapangan drh Soepardi dari pagi hingga pukul 15.00 WIB.
Baca juga: Penyebab Bentrokan 2 Kelompok Massa di Muntilan, Bupati Magelang Siap Memediasi
Ketika salah satu kelompok massa usai mengikuti acara tersebut lalu pulang, di sinilah kelompok massa tersebut bersinggungan dengan kelompok massa yang lain hingga terjadi salah paham dan gesekan di lapangan.
"Namun, sampai saat ini sudah bisa diselesaikan, dan nanti kita akan bantu proses mediasi," ungkap Ruruh.
Hingga saat ini, pihak Polresta Magelang masih melakukan pendataan terkait kerugian yang ditimbulkan akibat bentrokan massa tersebut.
Sejumlah anggota baik TNI, Polri dan Satpol PP juga masih melakukan penjagaan secara ketat di lokasi kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.