Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Perkirakan Sumsel Alami Cuaca Panas Ekstrem 20 Hari ke Depan

Kompas.com - 03/10/2023, 14:26 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sumatera Selatan diperkirakan akan mengalami suhu panas ekstrem selama 20 hari ke depan hingga menyebabkan terjadinya kekeringan meteorologis.

Berdasarkan monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan, Hari Tanpa Hujan (HTH) secara berurut-turu diprediksi akan berlangsung pada dua dasarian atau 20 hari ke depan.

Sehingga terdapat indikasi potensi kekeringan meteorologis di tujuh kabupaten kota di Sumatera Selatan.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Selebgram Palembang yang Sebut Buka Lahan Lebih Baik Membakar Minta Maaf

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, Wandayantolis mengatakan, dari catatan mereka, tujuh Kabupaten/ kota yang tidak terjadi hujan tersebut meliputi Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur dan OKU Selatan.

Untuk di Palembang, wilayah kecamatan yang tidak terjadi hujan adalah Gandus yang diperkirakan 40 hari tanpa hujan, Seberang Ulu 1 34 hari tanpa hujan, Sematang Borang 23 hari tanpa hujan.

Kemudian, Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin 22 hari tanpa hujan dan Sembawa 33 hari tanpa hujan.

Baca juga: Terdampak Kekeringan, Warga di Wilayah Sleman Ini Tak Mau Dikirimi Bantuan Air Bersih

Kabupaten Ogan Ilir, Kecamatan Indralaya 35 hari tanpa hujan, Indralaya Utara 39 hari tanpa hujan, Muara Kuang 36 hari tanpa hujan, Tanjung Batu 35 hari tanpa hujan, Sungai pinang 36 hari tanpa hujan.

Kabupaten OKI, Kecamatan Jejawi 35 hari tanpa hujan, pampangan 38 hari tanpa hujan, Pangkalan Lampam 36 hari tanpa hujan, Tulung Selapan 32 hari tanpa hujan.

Lalu di Kabupaten OKU, Kecamatan Batang 35 hari tanpa hujan. Selanjutnya, Kabupaten OKU Timur, Kecamatan Belitang 35 hari tanpa hujan, Buay Madang 67 hari tanpa hujan.

Terakhir, Kabupaten OKU Selatan, Kecamatan Banding Agung 35 hari tanpa hujan.

“Kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan, dan perumahan,” kata Wandayantolis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/10/2023).

Peringatan kondisi panas ekstrem ini telah disampaikan kepada pemerintah dari kabupaten setempat untuk mewaspadai dampak kekeringan.

Sebab, kondisi kebakaran hutan di Sumatera selatan sampai saat ini masih berlangsung hingga menimbulkan kabut asap di Palembang.

“Informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis,” ujar Wandayantolis.

Dijelaskan Wandayantolis, kemarau dengan sifat yang lebih kering karena adanya El Nino merupakan salah satu faktor pemicu terjadi suhu ekstrim tersebut.

Dengan rendahnya uap air di udara akibat kemarau, menyebabkan radiasi langsung matahari yang sampai ke permukaan bumi menjadi lebih tinggi dari biasanya.

“Pada kondisi terdapat uap air sebagian radiasi langsung tersebut akan diserap atau juga dipantulkan kembali ke atmosfer. Ketiadaan awan-awan juga menambah kuatnya radiasi matahari yang menembus permukaan tanah,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com