SIKKA, KOMPAS.com - Warga tiga desa korban kebakaran lahan di Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) diimbau memadamkan api secara swadaya. Salah satu caranya adalah menggunakan daun mentah.
Adapun kebakaran ini terjadi sejak Senin (11/9/2023). Akibatnya, 87 hektare lahan pertanian warga di tiga desa, yakni Lidi, Rokirole, dan Tuanggeo, hangus.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka Yohanes Laba mengatakan, pihaknya telah meminta kepala desa untuk berkoordinasi dengan camat, kepala dusun, dan warga setempat agar melakukan pemadaman secara bersama-sama.
Baca juga: 589 Kepala Keluarga Terdampak Kebakaran Lahan Pertanian di Sikka
Ia juga sempat berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat agar air dari wilayah Uwa diangkut dengan mobil menuju Desa Rokirole.
Namun, menurut pihak Desa Rokirole, upaya itu cukup sulit dilakukan karena lokasi kebakaran berada di lereng-lereng bukit.
"Sehingga salah satu upaya adalah menebang ranting atau dahan pohon yang mentah atau hijau, kemudian dilakukan pemadaman," kata Yohanes kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Yohanes menambahkan saat ini BPBD sedang berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak.
Berdasarkan data Kecamatan Palue, sebanyak 589 kepala keluarga (KK) terdampak kebakaran tersebut.
Baca juga: BPBD Sikka Segera Kirim Bantuan untuk Warga Tiga Desa Terdampak Kebakaran Lahan
Ratusan KK ini tersebar di tiga desa, yakni Tuanggeo, Rokirole, dan Lidi. Di Desa Tuanggeo 57 KK, Rokirole 382 KK, Lidi 150 KK.
Pihak desa dan kecamatan telah melaporkan musibah tersebut kepada Bupati Sikka dan BPBS setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.