KOMPAS.com - Makam Sunan Kalijaga merupakan salah satu tujuan wisata sejarah dan religi yang ada di Demak, Jawa Tengah.
Hal ini karena Sunan Kalijaga adalah salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Pulau Jawa.
Baca juga: Makam Sunan Bonang dan Tradisi Bubur Suro
Sosok Sunan Kalijaga yang memiliki nama asli Raden Said atau Raden Sahid adalah anak dari Bupati Tuban bernama Tumenggung Wilatikta dengan ibunya bernama Dewi Nawangrum.
Beliau juga memiliki beberapa nama lain seperti Lokajaya, Syaikh Malaya, Pangeran Tuban, Ki Dalang Sida Brangti, dan Raden Abdurrahman.
Baca juga: Makam Sunan Gunung Jati dan Tradisi Panjang Jimat Saat Maulid Nabi
Sunan Kalijaga memulai dakwahnya di Cirebon, tepatnya di Desa Kalijaga. Beliau kemudian menyebarkan agama Islam pada penduduk Pamanukan dan Indramayu.
Sunan Kalijaga dikenal dengan cara dakwahnya yang menggunakan pendekatan seni dan budaya, seperti pertunjukan wayang, ukiran, gamelan, lagu, dan pakaian.
Baca juga: Makam Sunan Giri dan Mitos Buah Mengkudu
Kompleks makam Sunan Kalijaga berada di kawasan pesisir pantai utara Jawa Tengah, tepatnya di Desa Kadilangu, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak.
Lokasinya berjarak 2 kilometer di sebelah tenggara Kota Demak atau sekitar 3 kilometer dari Masjid Agung Demak.
Bangunan masjid dan kompleks makam berada dalam satu kawasan yang merupakan ciri khas pola tata letak masjid dan makam yang ada di Jawa saat itu.
Bangunan Masjid Kadilangu berbentuk joglo dengan atap tumpang (susun) tiga, seperti halnya masjid-masjid kuno di Jawa lainnya.
Sementara bentuk jirat pada makam memiliki bentuk jirat kuno dengan beberapa variasi antara lain bentuk gada, kurawal, dan matahari.
Seperti halnya kompleks pemakaman kuno di Jawa, makam-makam disusun dalam beberapa halaman yang disekat tembok.
Hal ini juga menunjukkan ciri khas makam raja atau pejabat, dimana makam utama terletak di halaman paling belakang.
Di Kadilangu, makam Sunan Kalijaga yang merupakan makam utama terletak di halaman belakang.
Untuk masuk ke makam Sunan Kalijaga atau Gedung Kasunanan, peziarah akan melewati tiga buah pintu gerbang.