Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunan Giri: Nama Asli, Silsilah, Wilayah dan Cara Dakwah

Kompas.com - 01/09/2022, 17:04 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sunan Giri adalah seorang Wali Songo yang telah berjasa bagi penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Sunan Giri kecil memiliki nama kecil Joko Samudro, namun ketika sudah beranjak dewasa ia berganti nama menjadi Raden Paku.

Baca juga: Mengenal Wali Songo, Nama Lengkap, dan Wilayah Penyebaran Agama Islam di Jawa

Ia juga dikenal dengan nama Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, dan Raden ‘Ainul Yaqin.

Baca juga: Sunan Giri, Menyebarkan Islam Lewat Permainan Kanak-kanak

Nama Sunan Giri disematkan karena ia berdakwah di dengan membangun pesantren di sebuah bukit di desa Giri, Kebomas, Gresik, Jawa Timur.

Dalam bahasa Jawa, istilah giri juga memiliki arti yaitu gunung.

Baca juga: Peran Wali Songo di Kerajaan Demak

Silsilah Sunan Giri

Dilansir dari laman Jadesta Kemenparekraf, Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishaq dengan Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak Sembuyu penguasa wilayah Blambangan (Majapahit).

Maulana Ishaq kembali ke Pasai meninggalkan Dewi Sekardadu setelah posisinya terancam karena menjalankan misi dakwahnya.

Kelahiran Sunan Giri ini dianggap rakyat Blambangan sebagai pembawa kutukan berupa wabah penyakit, sehingga Prabu Menak Sembuyu memerintahkan untuk membuatkan peti dan menghanyutkan bayi tersebut ke laut.

Siang dan malam, Dewi Sekardadu mencari bayi yang baru saja dilahirkannya dengan menyusuri pantai hingga ia pun meninggal dalam pencariannya.

Sementara peti berisi bayi tersebut ditemukan nelayan dan membawanya ke Gresik dan menyerahkannya ke Nyai Gede Pinatih.

Oleh Nyai Gede Pinatih, bayi tersebut diangkat sebagai anak dan diberi nama Joko Samudro.

Sunan Giri diketahui lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada tahun 1365 Saka dan wafat pada tahun 1428 Saka di desa Giri, Kebomas, Gresik.

Wilayah Dakwah Sunan Giri

Sejak kecil Joko Samudro berguru kepada Raden Rahmat (Sunan Ampel) yang memberinya julukan Ainul Yaqin.

Setelah mengetahui latar belakangnya, Sunan Ampel mengirimnya beserta Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), untuk mendalami ajaran Islam di Pasai.

Hal ini dilakukannya sebelum menunaikan keinginan untuk melaksanakan ibadah Haji.

Halaman:


Terkini Lainnya

Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com