MADIUN, KOMPAS.com - Harga beras medium di pasaran Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tembus Rp 13.000 per kilogram.
Melonjaknya harga beras medium yang asalnya Rp 10.000 dipicu jumlah produksi beras yang berkurang di Kabupaten Madiun.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Indra Setyawan yang dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (13/9/2023) menyatakan jumlah produksi beras menurun menjadi penyebab utama kenaikkan harga di pasaran.
"Jumlah produksi beras berkurang karena sudah melewati masa panen raya. Jadi saat ini panen tetapi produksinya tidak seperti panen raya pada bulan Februari," kata Indra.
Tak hanya itu, kata Indra, dampak el nino juga menjadi salah satu faktor turunnya produksi gabah kering. Hal itu diikuti dengan kenaikkan harga gabah kering yang mencapai Rp 8.000-an di pasar.
"Harga gabah kering panen yang naik menjadi penyebab harga beras naik juga," tutur Indra.
Baca juga: Harga Beras di Madiun Melonjak, Bulog Salurkan 1.190 Ton Banpan
Ia mengatakan, naiknya harga beras di pasaran juga memicu banyak petani yang lebih memilih banyak menyimpan hasil panen padinya.
Petani mengantisipasi kemungkinan dampak el nino yang berkepanjangan sehingga menyulitkan petani menanam padi.
Untuk menekan kenaikkan harga beras, kata Indra, pihaknya berkoordinasi dengan Bulog agar masif penjualan beras SPHP. Selain itu akan menggelar banyak operasi pasar di desa-desa di Kabupaten Madiun.
Sementara itu Ketua Pemuda Tani Kabupaten Madiun, Irwan Budiyanto menyatakan banyak petani memilih menimbun hasil panen padinya. Terlebih harga gabah kering mengalami kenaikkan yang tinggi.
Baca juga: Pastikan Stok Beras Aman, Bulog Jateng Bakal Gelontorkan Bantuan Pangan dan Lakukan Operasi Pasar
"Sekarang banyak yang tidak tanam padi. Tetapi memilih menimbun panen padinya," kata Irwan.
Menurut Irwan bila hendak menanam padi saat el nino masih berlangsung akan banyak menambah biaya produksi. Salah satunya, petani harus membeli solar untuk mengisi bbm mesin diesel pemyedot air.
"Kalau musim seperti ini air susah. Petani harus gunakan mesin diesel pompa air," kata Irwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.