PADANG, KOMPAS.com - Dasmawati (42), ibu kandung pelajar yang tewas di Jepang, Josi Putri Cahyani (22), berharap jenazah putrinya dapat dimakamkan di kampung halamannya di Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Dasmawati mengaku, sebelum ke Jepang, Josi tinggal bersama ayahnya Cahyadi di Tangerang dan bersekolah di Bandung.
"Saya di Kuala Lumpur dan Josi bersama ayahnya di Tangerang. Saya sudah pisah dengan ayahnya Josi. Tapi saya berharap jenazah Josi bisa dikuburkan di Padang Pariaman," kata Dasmawati yang dihubungi Kompas.com melalui telepon WhatsApp, Jumat (25/8/2023).
Baca juga: Ibu Pelajar yang Tewas di Jepang Minta Keadilan, Sebut Anaknya Sempat Diancam
Dasmawati menyebut, Josi (22) merupakan anak pertamanya bersama Cahyadi.
"Saya tidak menyangka Josi begitu cepat pergi. Sebelum ditemukan meninggal, Josi sempat menelpon dan mengatakan diancam pria Jepang Kanjimura. Setelah itu saya tidak dapat kabar lagi," kata Dasmawati.
Dasmawati berharap KBRI bisa mengabulkan permintaannya agar jenazah Josi dimakamkan di Padang Pariaman.
Bahkan besok, dirinya akan meninggalkan Kuala Lumpur menuju Padang Pariaman untuk bertemu dengan keluarga.
Sebelumnya diberitakan, Josi Putri Cahyani, pelajar asal Sumatera Barat, ditemukan tewas di sebuah apartemen di Kota Maebashi, Prefektur Gunma, Jepang, Selasa (22/8/2023). Josi sebelumnya hilang kontak dengan keluarga sejak pertengahan Agustus 2023.
"Informasi yang sejauh ini kami terima dari Kepolisian Gunma adalah bahwa memang benar jenazah yang ditemukan adalah jenazah WNI atas nama Josi Putri Cahyani,” kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Tokyo Titik Hamzah kepada Antara di Tokyo, Kamis (24/8/2023).
Ibu kandung Josi, Dasmawati (42) yang berasal dari Padang Pariaman, Sumatera Barat, meminta keadilan atas meninggalnya anak pertamanya itu.
"Saya minta keadilan. Saya harap pemerintah Indonesia dan Jepang memberi keadilan bagi anak saya," kata Daswati yang dihubungi Kompas.com melalui telepon WhatsApp, Jumat (25/8/2023).
Dasmawati mengatakan sebelum ditemukan meninggal dunia, Josi telah menghubungi dirinya dan mengatakan diancam oleh seseorang bernama Kajimura.
"Josi menelpon saya beberapa hari sebelum kejadian dan mengatakan diancam laki-laki itu (Kajimura-red)," kata Dasmawati yang saat ini sedang berada di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut Dasmawati, ancaman itu terkait Josi yang bekerja sambil sekolah sehingga dinggap melanggar peraturan dan harus dideportasi.
Perihal ancaman itu, Dasmawati juga pernah terjadi pada pihak sekolah Josi di Jepang.
"Ada seseorang tak dikenal menelpon pihak sekolah Josi di Jepang yang memberitahu Josi bekerja sambil sekolah dan melanggar peraturan di sana dan harus dideportasi," kata Dasmawati.
Dengan adanya serangkaian peristiwa itu, Dasmawati memiliki feeling anak pertamanya itu dibunuh.
"Feeling saya, Josi dibunuh. Untuk itu saya minta keadilan. Pelaku harus ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," kata Dasmawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.