BINUANG, KOMPAS.com - Harga satu sak semen di Desa Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kalimantan Utara, cukup tinggi.
"Semen di sini Rp 500.000, yang paling murah Rp 480.000," kata Kepala Desa Binuang, Kalvin, kepada Kompas.com, Rabu (16/8/2023).
Kalvin mengatakan, karena semen mahal, warga kebanyakan memilih membangun rumah dari kayu meranti.
"Jadi bangun rumah pakai kayu meranti. Macam-macam jenis kayu di sini," ujar dia.
Baca juga: Desa Binuang yang Serba Terbatas, Hanya Punya Satu Puskesmas Pembantu dan Tak Ada Sekolah SMA
Semen yang dijual di Binuang pun berasal dari Malaysia. Sebab, untuk membawa semen buatan Indonesia ke Krayan, ongkos kirimnya lebih mahal.
Binuang merupakan daerah yang dekat dengan perbatasan Malaysia.
"Tidak bisa datangkan semen Indonesia," ujar dia.
Misalnya, kalau mengirim semen dari Malinau ke Binuang, ongkos kirimnya via jalur darat Rp 23.000 per kilogram.
Sehingga, hitungan kasarnya harga satu sak semen buatan Indonesia ukuran 50 kilogram akan menjadi Rp 1.150.000.
"Kalau semennya dibawa pakai pesawat Susi, Rp 30.000 per kilogram ongkos kirimnya," ujar dia.
Baca juga: Ini Potret Jalan Semamu ke Binuang Kaltara, Mobil Tak Sanggup Menanjak Tanpa Diderek
Menurut dia, harga bahan material bangunan memang mahal di Binuang.
"Paku dan pelat seng, bahan material mahal, kena ongkos kirim," ujar dia.
Dia berharap jalan Malinau-Krayan bisa segera difungsikan sehingga dapat menekan harga sejumlah barang.
Liputan Kompas.com di Binuang ini merupakan bagian dari liputan pemantauan progres pembangunan jalur Malinau-Krayan ini akan menjadi cerita serial di Kompas.com.
Tim Ekspedisi Menjadi Indonesia Kompas.com dibekali apparel dari Eiger. Nantikan cerita menarik lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.